Banyuwangi (jurnalbesuki.com) -
Puluhan orang tua hari ini berbondong-bondong mendatangi sekolah alam di
Dusun Jenesari, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Bila di sekolah umum
lainnya proes belajar mengajar sudah mulai, namun di sekolah yang
terbuka bagi siapapun itu, justru masih membuka pendaftaran siswa baru.
"Saya memilih disini karena memang tidak mempuanyai
biaya untuk menyekolahkan anak saya di sekolah umum. Sebab, disini saya
hanya cukup membawa sayur saja sudah bisa. Dan saya tidak kekhawatiran
soal kualitas, karena dari informasi yang saya terima, kualitas sekolah
alam ini juga tidak kalah dibanding RSBI sekalipun. Malah disini ada 4
bahasa yang diajarkan," ujar Purnomo (45), salah satu wali murid yang
mendaftarkan anaknya, Senin (19/07/2010).
Perlu diketahui,
Sekolah Alam atau Sekolah Sayur ini, masih membuka pendaftaran untuk SD
dan SMP. Bahkan, siswa yang sekolah itu, ternyata tidak hanya dari
Banyuwangi atau Indonesia saja. Sebab, tahun ini juga ada beberapa siswa
yang berasal dari Malaysia. Makanya itu, di sekolah ini juga diberikan
mata pelajaran bahasa asing seperti Bahasa Mandarin, Jepang dan Inggris
dan Bahasa Arab serta bahasa percakapan sehari hari. Termasuk pelajaran
informatika dan teknologi layaknya sekolah RSBI.
Tak hanya itu,
untuk ekstrakurikuler, sekolah alam ini juga memberikan kegiatan Pramuka
dan Outbound. "Saya sudah satu bulan disini. Dan saya senang sekali
karena sekolah disini saya bisa mendapatkan pelajaran akhlaq, sedangkan
di Malaysia tidak ada. Selain itu, pelajaran bahasa juga komplit disini
selain Indonesia, juga diajarkan bahasa Arab, Mandarin, Inggris dan
Bahasa Jepang. Saya sekolah disini karena Ayah saya diberitahu
temannya," kata Hafidatus Syarifah (15), pelajar dari Malaysia.
Para
wali murid yang mendaftarkan anaknya, tampak membawa bermacam jenis
sayuran seperti kacang panjang, sayur bayam, dan kelapa, bahkan ada pula
yang membawa seekor bebek. Dan kebanyakan, sayur yang dibawa wali murid
itu, juga menjadi santapan siswa karena di sekolah tersebut, semua
murid juga diajar untuk memasak.
Sekolah Alam yang dikelola
Mohamad Farid ini, ternyata mengalami peningkatan jumlah murid. Jika
sebelumnya terdapat 70 siswa, kini sudah mencapai 100 siswa lebih.
Puluhan orang tua hari ini berbondong-bondong mendatangi sekolah alam di
Dusun Jenesari, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Bila di sekolah umum
lainnya proes belajar mengajar sudah mulai, namun di sekolah yang
terbuka bagi siapapun itu, justru masih membuka pendaftaran siswa baru.
"Saya memilih disini karena memang tidak mempuanyai
biaya untuk menyekolahkan anak saya di sekolah umum. Sebab, disini saya
hanya cukup membawa sayur saja sudah bisa. Dan saya tidak kekhawatiran
soal kualitas, karena dari informasi yang saya terima, kualitas sekolah
alam ini juga tidak kalah dibanding RSBI sekalipun. Malah disini ada 4
bahasa yang diajarkan," ujar Purnomo (45), salah satu wali murid yang
mendaftarkan anaknya, Senin (19/07/2010).
Perlu diketahui,
Sekolah Alam atau Sekolah Sayur ini, masih membuka pendaftaran untuk SD
dan SMP. Bahkan, siswa yang sekolah itu, ternyata tidak hanya dari
Banyuwangi atau Indonesia saja. Sebab, tahun ini juga ada beberapa siswa
yang berasal dari Malaysia. Makanya itu, di sekolah ini juga diberikan
mata pelajaran bahasa asing seperti Bahasa Mandarin, Jepang dan Inggris
dan Bahasa Arab serta bahasa percakapan sehari hari. Termasuk pelajaran
informatika dan teknologi layaknya sekolah RSBI.
Tak hanya itu,
untuk ekstrakurikuler, sekolah alam ini juga memberikan kegiatan Pramuka
dan Outbound. "Saya sudah satu bulan disini. Dan saya senang sekali
karena sekolah disini saya bisa mendapatkan pelajaran akhlaq, sedangkan
di Malaysia tidak ada. Selain itu, pelajaran bahasa juga komplit disini
selain Indonesia, juga diajarkan bahasa Arab, Mandarin, Inggris dan
Bahasa Jepang. Saya sekolah disini karena Ayah saya diberitahu
temannya," kata Hafidatus Syarifah (15), pelajar dari Malaysia.
Para
wali murid yang mendaftarkan anaknya, tampak membawa bermacam jenis
sayuran seperti kacang panjang, sayur bayam, dan kelapa, bahkan ada pula
yang membawa seekor bebek. Dan kebanyakan, sayur yang dibawa wali murid
itu, juga menjadi santapan siswa karena di sekolah tersebut, semua
murid juga diajar untuk memasak.
Sekolah Alam yang dikelola
Mohamad Farid ini, ternyata mengalami peningkatan jumlah murid. Jika
sebelumnya terdapat 70 siswa, kini sudah mencapai 100 siswa lebih.