Berbagai jurus akan dikeluarkan
polisi dari alasan:"jalan ini one way dari pagi sampai jam 10.00 padahal
tidak ada rambunya" atau kalau bapak mau lurus, tidak boleh ambil
paling kiri, padahal tidak ada rambu yang menandakan bahwa kiri harus
belok kiri". Dua alasan tersebut paling sering terjadi. Contoh untuk
yang pertama: banyak polisi yang mangkal persis di seberang jalan di
depan bakmi Jakpos Jakarta Selatan dan banyak sekali yang ditangkap
dengan alasan kalau jalan tersebut adalah one way dipagi hari. Padahal
disana tidak ada rambu one way kalau dipagi hari. Tapi polisi tidak mau
tau dan uang damai yang diminta Rp 150 ribu dengan alasan kalau
peraturan baru pelanggaran rambu lalu lintas akan kena Rp 500 ribu di
persidangan.
Untuk contoh kedua adalah di
sepanjang gunung sahari dari Harmoni sampai ke Mangga Dua. Banyak sekali
polisi yang mangkal disana. Coba saja anda mengambil jalur paling kiri
atau paling kanan tetapi ternyata anda tidak membelok (lurus kedepan).
Dijamin pasti anda akan di stop polisi.
Dan sudah menjadi rahasia umum
bahwa banyak dari kita yang memilih jalur 'damai' daripada ditilang dan
ke pengadilan. Sebenarnya bukan karena kita cinta 'damai', tetapi ga mau
ribet atau ga ada waktu ke pengadilan. Bagi yang tidak mau mengeluarkan
duit, bisa dicoba tip-tip anti tilang dibawah ini dan trik-trik ini
TIDAK PERNAH GAGAL!
[You must be registered and logged in to see this image.]
RAHASIA ANTI TILANG #1: Saya
anak jendral!
Trik ni merupakan trik yang
paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara
Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian.
Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan
percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok,
dan yang pasti penuh keyakinan.
Contoh Skenario:
Polisi: "Selamat pagi, ibu telah
melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH!
TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"
Polisi: "HMMMM�maaf bu,
memangnya ibu..siapa ya?"
Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA
AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"
Polisi: "Maaf bu, ibu kenal
siapa?"
Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL
SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"
Polisi: "Engga bu, lain kali
hati-hati ya�"
Mengapa trik ini tidak pernah
gagal? Sebenarnya trik ini merupakan teknik yang dalam ilmu psikologi
disebut dengan reverse psychology, dimana seseorang melakukan persuasi
dalam mengarahkan lawan bicara dengan melakukan hal yang justru tidak
diinginkan oleh lawan bicara. Menyuruh pak polisi untuk menilang dengan
lantang akan memicu reaksi tersendiri dalam diri Pak Polisi, yaitu
respon negatif saat menanggapi sebuah persuasi, sehingga bertindak
justru kebalikan persuasi yang diberikan (melepaskan dan tidak
menilang).
Teori psikologi ini berasal dari
abad kuno Indonesia, dan dalam masyarakat dulu lebih dikenal dengan
sebutan gertak sambal yang artinya sebenarnya kita hanya menggertak.
Jadi seseorang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang
dia miliki tetapi dia hanya membual. Semakin yakin dan percaya tindakan
anda, lawan bicara semakin ragu akan kemampuan nya sendiri dan tidak
berani mengambil risiko untuk melawan kita.
Karena seringnya digunakan,
diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan trik ini. JANGAN BERBOHONG
adalah kunci sukses keberhasilan. Itu termasuk: jangan mengaku saudara
jika bukan saudara dan jangan memberi nomor telpon yang tidak bisa
dihubungi. Ingat, kegagalan dan gerak-gerik kurang meyakinkan akan
menimbulakn kecurigaan dan bisa berbuah tilang yang lebih berat!
[You must be registered and logged in to see this image.]
RAHASIA ANTI TILANG #2: Saya
lagi banyak masalah, Pak!
HATI-HATI! TRIK INI MEMBUTUHKAN
LATIHAN AKTING! Sebenarnya trik ini lebih cocok untuk orang yang
mempunyai kemampuan berakting. Begitu diberhentikan polisi, anda sudah
harus mulai penjiwaan. Segera telengkupkan tangan, basahi mata dengan
air mata buaya supaya kelihatan habis menangis dan tarik ulur ingus
untuk lebih meyakinkan lagi kalau anda menangis. Sepanjang interogasi,
usahakan kontak mata sesedikit mungkin dengan Pak Polisi, gerakkan
tangan menutup muka seperti sedang depresi akan lebih meyakinkan lagi.
Skenario
"Maaf bu, ibu melanggar pasal sekian
karena sekian-sekian"
"Aduh, teserah deh, pak,
bapak mau nilang saya apa gimana teserah deh,"
"Memangnya
ibu kenapa?"
"Aduh, ga usah nanya-nanya deh
Pak, saya lagi pusing banyak masalah nih!"
"Emang
Masalah ibu apa?"
"Pokoknya saya lagi pusing
banyak masalah! Makanya saya ga lihat tadi tuh lampu merah di depan
soalnya pikiran saya kusut! Jadi teserah deh kalau bapak mau nilang
saya�" Diucapkan dengan nada frustasi dan diakhiri dengan suara lirih
dan nada gantung.
"Duh, ada yang bisa saya
bantu kalau lagi ada masalah?"
"Ga bisa! Bapak
ga bisa bantu saya!" terkesan mau nangis, "Ga ada yang bisa bantu
SAAYAA!" menangis histeris.
"Ya uda lha kalau
ibu lagi banyak masalah, lain kali hati-hati ya�"
Mengapa
tak pernah gagal� Karena orang jahat selalu menang, dan ini adalah
teknik yang sangat jahat. Trik ini memanfaatkan sisi baik dari seorang
Polisi. Manusia pada dasarnya mempunyai hati nurani yang bisa merasa
kasihan terhadap orang lain. Tidak ada manusia yang lahir tanpa empati
akan kesusahan manusia lain walapun hanya setitik tetap saja ada rasa
ibanya. Apalagi seorang Polisi yang diharapkan menjadi pamong
masyarakat.
Taktik ini memang masih jarang
digunakan karena membutuhkan penghayatan yang mendalam dan susah
meyakinkan si polisi, salah-salah malah ditilang lebih berat. Ditambah
juga orang-orang banyak yang berpikiran bahwa polisi pasti akan lebih
memilih duit daripada rasa iba, apalagi polisi jaman sekarang. Sekali
dipakai, tentunya para polisi akan selalu terkenang-kenang. Ibaratnya
sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Bisa-bisa
bagian skenario tadi dipotong menjadi:
"Ahhh!!
Udah! Udah! Ga usah pura-pura! Kemarin uda ada yang pake tuh! Ibu-ibu!"
[You must be registered and logged in to see this image.]RAHASIA ANTI TILANG #3: Saya
mahasiswa hukum, lho!
Walaupun anda bukanlah seorang
mahasiswa hukum, tidak perlu ragu-ragu dalam memakai trik ini hanya
karena judulnya. Siapa saja bisa memakai trik ini bahkan yang bukan
mahasiswa hukum benaran. Cukup kemampuan persuasi dan kegigihan
mempertahankan kasus macamnya pengacara artis.
Skenario:
"Mbak melanggar pasal sekian
karena sekian-sekian"
"Aduh, maaf, Pak, soalnya
rambu-nya nggak kelihatan, ketutupan pohon tuu�lagian saya itu baru
pertama kali lewat sini, jadi saya kurang paham sama jalanannya�"
"Ya tapi nggak bisa gitu dong,
Mbak tetap melanggar dan harus ditilang"
"Wah, nggak bisa langsung ditilang gitu,
pak! Kan saya sudah bilang tadi alasannya, rambunya tidak kelihatan
karena ketutupan pohon, jadi sebenarnya kesalahan bukan di pihak saya.
Saya ini mahasiswa hukum lho, pak! Masyarakat sadar hukum! Saya tahu
benar pasal-pasal dan penerapannya, bahwa kalau pelanggaran karena rambu
yang tidak jelas, tidak bisa dikenakan sanksi!"
"Memang
aturannya seperti itu kok, melanggar ya kena sanksi!"
"Nahh,
itu dia, apalagi saya tadi sudah minta maaf karena pertama kali lewat.
Saya ini mahasiswa hukum, Pak, jadi saya tahu aturan persidangan. Saya
jelas tidak bersalah karena saya tidak diinformasikan sebelumnya bahwa
apa yang saya lakukan itu salah. Rambu tidak jelas. Saya pertama lewat.
Siapa yang bisa memberi tahu saya?"
"Justru ini
saya stop dan saya beritahu, Mbak melanggar!"
"Benar
sekali, terimakasih, Pak, tugas seorang polisi memang untuk membimbing
anggota masyarakatnya agar patuh peraturan. Karena itu sekarang saya
jadi tahu disini ga boleh belok, dan lain kali tidak melanggar."
"Tapi
yang ini tetap ditilang!"
"Wah, saya yakin
bapakpun sebagai penegak hukum juga belajar hukum seperti saya di
fakultas hukum. Pelanggaran kali ini tidak kena tilang, pak, tapi
berikutnya jika saya melanggar lagi, saya harus ditilang. "
"Ya
sudah ngomong sana di sidang tilang!"
"Sekali
lagi pak, saya ini sudah hampir lulus dari fakultas hukum, berarti saya
menguasai materi hukum! Coba bapak liat klo ga percaya, ini kartu
mahasiswa saya, FAKULTAS HUKUM angkatan tahun ini lulus. Menurut yang
saya pelajari, tidak semua pelanggaran harus masuk tahap persidangan,
jika sudah diberikan alasan yang valid atas pelanggaran. Saya sudah
memberikan alasan saya. Saya bahkan tidak menyalahkan aparat yang
meletakkan rambu di tempat yang tidak terlihat."
"Ya
sudah sana pergi!"
Mengapa tak pernah gagal�
sekali lagi ada hubungan psikologi manusia dengan trik ini. Secara
psikologi, orang tidak suka mendengar suara keras yang memekakan telinga
terus menerus atau omlean repetan orang yang panjang lebar. Nah Polisi
itukan juga manusia, yang pasti akan terganggu mendengar rentetan alibi
tak henti oleh suara yang tak enak didengar. Dalam pikiran polisi, lebih
bagus saya mencari mangsa yang lain daripada menghabiskan waktu dengan
yang satu ini.
Trik-trik diatas bukan lah
bermaksud untuk menghina lembaga kepolisian. Poisi memang sudah ada
perbaikan dan banyak juga diantara kita yang sudah menikmati buah
reformasi birokrasi saat mengurus SIM, surat tabrakan dan ditilang.
Ramah-cepat-tidak mahal. Trik-trik diatas justru ditulis agar pihak
kepolisian dapat menghindari orang-orang yang suka ngemplang tilang.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]
polisi dari alasan:"jalan ini one way dari pagi sampai jam 10.00 padahal
tidak ada rambunya" atau kalau bapak mau lurus, tidak boleh ambil
paling kiri, padahal tidak ada rambu yang menandakan bahwa kiri harus
belok kiri". Dua alasan tersebut paling sering terjadi. Contoh untuk
yang pertama: banyak polisi yang mangkal persis di seberang jalan di
depan bakmi Jakpos Jakarta Selatan dan banyak sekali yang ditangkap
dengan alasan kalau jalan tersebut adalah one way dipagi hari. Padahal
disana tidak ada rambu one way kalau dipagi hari. Tapi polisi tidak mau
tau dan uang damai yang diminta Rp 150 ribu dengan alasan kalau
peraturan baru pelanggaran rambu lalu lintas akan kena Rp 500 ribu di
persidangan.
Untuk contoh kedua adalah di
sepanjang gunung sahari dari Harmoni sampai ke Mangga Dua. Banyak sekali
polisi yang mangkal disana. Coba saja anda mengambil jalur paling kiri
atau paling kanan tetapi ternyata anda tidak membelok (lurus kedepan).
Dijamin pasti anda akan di stop polisi.
Dan sudah menjadi rahasia umum
bahwa banyak dari kita yang memilih jalur 'damai' daripada ditilang dan
ke pengadilan. Sebenarnya bukan karena kita cinta 'damai', tetapi ga mau
ribet atau ga ada waktu ke pengadilan. Bagi yang tidak mau mengeluarkan
duit, bisa dicoba tip-tip anti tilang dibawah ini dan trik-trik ini
TIDAK PERNAH GAGAL!
[You must be registered and logged in to see this image.]
RAHASIA ANTI TILANG #1: Saya
anak jendral!
Trik ni merupakan trik yang
paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara
Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian.
Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan
percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok,
dan yang pasti penuh keyakinan.
Contoh Skenario:
Polisi: "Selamat pagi, ibu telah
melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH!
TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"
Polisi: "HMMMM�maaf bu,
memangnya ibu..siapa ya?"
Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA
AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"
Polisi: "Maaf bu, ibu kenal
siapa?"
Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL
SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"
Polisi: "Engga bu, lain kali
hati-hati ya�"
Mengapa trik ini tidak pernah
gagal? Sebenarnya trik ini merupakan teknik yang dalam ilmu psikologi
disebut dengan reverse psychology, dimana seseorang melakukan persuasi
dalam mengarahkan lawan bicara dengan melakukan hal yang justru tidak
diinginkan oleh lawan bicara. Menyuruh pak polisi untuk menilang dengan
lantang akan memicu reaksi tersendiri dalam diri Pak Polisi, yaitu
respon negatif saat menanggapi sebuah persuasi, sehingga bertindak
justru kebalikan persuasi yang diberikan (melepaskan dan tidak
menilang).
Teori psikologi ini berasal dari
abad kuno Indonesia, dan dalam masyarakat dulu lebih dikenal dengan
sebutan gertak sambal yang artinya sebenarnya kita hanya menggertak.
Jadi seseorang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang
dia miliki tetapi dia hanya membual. Semakin yakin dan percaya tindakan
anda, lawan bicara semakin ragu akan kemampuan nya sendiri dan tidak
berani mengambil risiko untuk melawan kita.
Karena seringnya digunakan,
diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan trik ini. JANGAN BERBOHONG
adalah kunci sukses keberhasilan. Itu termasuk: jangan mengaku saudara
jika bukan saudara dan jangan memberi nomor telpon yang tidak bisa
dihubungi. Ingat, kegagalan dan gerak-gerik kurang meyakinkan akan
menimbulakn kecurigaan dan bisa berbuah tilang yang lebih berat!
[You must be registered and logged in to see this image.]
RAHASIA ANTI TILANG #2: Saya
lagi banyak masalah, Pak!
HATI-HATI! TRIK INI MEMBUTUHKAN
LATIHAN AKTING! Sebenarnya trik ini lebih cocok untuk orang yang
mempunyai kemampuan berakting. Begitu diberhentikan polisi, anda sudah
harus mulai penjiwaan. Segera telengkupkan tangan, basahi mata dengan
air mata buaya supaya kelihatan habis menangis dan tarik ulur ingus
untuk lebih meyakinkan lagi kalau anda menangis. Sepanjang interogasi,
usahakan kontak mata sesedikit mungkin dengan Pak Polisi, gerakkan
tangan menutup muka seperti sedang depresi akan lebih meyakinkan lagi.
Skenario
"Maaf bu, ibu melanggar pasal sekian
karena sekian-sekian"
"Aduh, teserah deh, pak,
bapak mau nilang saya apa gimana teserah deh,"
"Memangnya
ibu kenapa?"
"Aduh, ga usah nanya-nanya deh
Pak, saya lagi pusing banyak masalah nih!"
"Emang
Masalah ibu apa?"
"Pokoknya saya lagi pusing
banyak masalah! Makanya saya ga lihat tadi tuh lampu merah di depan
soalnya pikiran saya kusut! Jadi teserah deh kalau bapak mau nilang
saya�" Diucapkan dengan nada frustasi dan diakhiri dengan suara lirih
dan nada gantung.
"Duh, ada yang bisa saya
bantu kalau lagi ada masalah?"
"Ga bisa! Bapak
ga bisa bantu saya!" terkesan mau nangis, "Ga ada yang bisa bantu
SAAYAA!" menangis histeris.
"Ya uda lha kalau
ibu lagi banyak masalah, lain kali hati-hati ya�"
Mengapa
tak pernah gagal� Karena orang jahat selalu menang, dan ini adalah
teknik yang sangat jahat. Trik ini memanfaatkan sisi baik dari seorang
Polisi. Manusia pada dasarnya mempunyai hati nurani yang bisa merasa
kasihan terhadap orang lain. Tidak ada manusia yang lahir tanpa empati
akan kesusahan manusia lain walapun hanya setitik tetap saja ada rasa
ibanya. Apalagi seorang Polisi yang diharapkan menjadi pamong
masyarakat.
Taktik ini memang masih jarang
digunakan karena membutuhkan penghayatan yang mendalam dan susah
meyakinkan si polisi, salah-salah malah ditilang lebih berat. Ditambah
juga orang-orang banyak yang berpikiran bahwa polisi pasti akan lebih
memilih duit daripada rasa iba, apalagi polisi jaman sekarang. Sekali
dipakai, tentunya para polisi akan selalu terkenang-kenang. Ibaratnya
sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Bisa-bisa
bagian skenario tadi dipotong menjadi:
"Ahhh!!
Udah! Udah! Ga usah pura-pura! Kemarin uda ada yang pake tuh! Ibu-ibu!"
[You must be registered and logged in to see this image.]RAHASIA ANTI TILANG #3: Saya
mahasiswa hukum, lho!
Walaupun anda bukanlah seorang
mahasiswa hukum, tidak perlu ragu-ragu dalam memakai trik ini hanya
karena judulnya. Siapa saja bisa memakai trik ini bahkan yang bukan
mahasiswa hukum benaran. Cukup kemampuan persuasi dan kegigihan
mempertahankan kasus macamnya pengacara artis.
Skenario:
"Mbak melanggar pasal sekian
karena sekian-sekian"
"Aduh, maaf, Pak, soalnya
rambu-nya nggak kelihatan, ketutupan pohon tuu�lagian saya itu baru
pertama kali lewat sini, jadi saya kurang paham sama jalanannya�"
"Ya tapi nggak bisa gitu dong,
Mbak tetap melanggar dan harus ditilang"
"Wah, nggak bisa langsung ditilang gitu,
pak! Kan saya sudah bilang tadi alasannya, rambunya tidak kelihatan
karena ketutupan pohon, jadi sebenarnya kesalahan bukan di pihak saya.
Saya ini mahasiswa hukum lho, pak! Masyarakat sadar hukum! Saya tahu
benar pasal-pasal dan penerapannya, bahwa kalau pelanggaran karena rambu
yang tidak jelas, tidak bisa dikenakan sanksi!"
"Memang
aturannya seperti itu kok, melanggar ya kena sanksi!"
"Nahh,
itu dia, apalagi saya tadi sudah minta maaf karena pertama kali lewat.
Saya ini mahasiswa hukum, Pak, jadi saya tahu aturan persidangan. Saya
jelas tidak bersalah karena saya tidak diinformasikan sebelumnya bahwa
apa yang saya lakukan itu salah. Rambu tidak jelas. Saya pertama lewat.
Siapa yang bisa memberi tahu saya?"
"Justru ini
saya stop dan saya beritahu, Mbak melanggar!"
"Benar
sekali, terimakasih, Pak, tugas seorang polisi memang untuk membimbing
anggota masyarakatnya agar patuh peraturan. Karena itu sekarang saya
jadi tahu disini ga boleh belok, dan lain kali tidak melanggar."
"Tapi
yang ini tetap ditilang!"
"Wah, saya yakin
bapakpun sebagai penegak hukum juga belajar hukum seperti saya di
fakultas hukum. Pelanggaran kali ini tidak kena tilang, pak, tapi
berikutnya jika saya melanggar lagi, saya harus ditilang. "
"Ya
sudah ngomong sana di sidang tilang!"
"Sekali
lagi pak, saya ini sudah hampir lulus dari fakultas hukum, berarti saya
menguasai materi hukum! Coba bapak liat klo ga percaya, ini kartu
mahasiswa saya, FAKULTAS HUKUM angkatan tahun ini lulus. Menurut yang
saya pelajari, tidak semua pelanggaran harus masuk tahap persidangan,
jika sudah diberikan alasan yang valid atas pelanggaran. Saya sudah
memberikan alasan saya. Saya bahkan tidak menyalahkan aparat yang
meletakkan rambu di tempat yang tidak terlihat."
"Ya
sudah sana pergi!"
Mengapa tak pernah gagal�
sekali lagi ada hubungan psikologi manusia dengan trik ini. Secara
psikologi, orang tidak suka mendengar suara keras yang memekakan telinga
terus menerus atau omlean repetan orang yang panjang lebar. Nah Polisi
itukan juga manusia, yang pasti akan terganggu mendengar rentetan alibi
tak henti oleh suara yang tak enak didengar. Dalam pikiran polisi, lebih
bagus saya mencari mangsa yang lain daripada menghabiskan waktu dengan
yang satu ini.
Trik-trik diatas bukan lah
bermaksud untuk menghina lembaga kepolisian. Poisi memang sudah ada
perbaikan dan banyak juga diantara kita yang sudah menikmati buah
reformasi birokrasi saat mengurus SIM, surat tabrakan dan ditilang.
Ramah-cepat-tidak mahal. Trik-trik diatas justru ditulis agar pihak
kepolisian dapat menghindari orang-orang yang suka ngemplang tilang.
[You must be registered and logged in to see this image.]
Sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]
No Comment.