LOS ANGELES--MI: Gerhana matahari total diyakini akan terjadi
pada Minggu (11/7). Namun hanya penduduk yang tinggal di beberapa
wilayah di sebelah selatan khatulistiwa saja yang dapat menyaksikan
peristiwa alam langka tersebut.
Gerhana akan terjadi saat matahari terbit di sebelah timur laut
Selandia Baru. Bayangan bulan akan membuat gelap wilayah Pasifik
Selatan, meredupkan cahaya matahari yang sampai ke kepulauan Cooks dan
Easter serta sebelah selatan Cile dan Argentina.
Puncak gerhana akan menimpa lautan lepas pasifik dan berdurasi 5
menit dan 20 detik.
Pakar antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) Thomas Djamaluddin menyatakan gerhana matahari total pada Minggu
besok tidak bisa disaksikan penduduk Indonesia. "Dipastikan penduduk
Indonesia tidak bisa melihat. Karena mulai gerhana hingga puncaknya, di
Indonesia masih gelap, masih dini hari menjelang pagi," ungkap Thomas
ketika dihubungi mediaindonesia.com, Sabtu (10/7) sore.
Menurutnya, penduduk pulau Easter-lah yang dapat turut menyaksikan
puncak dari peristiwa gerhana matahari total tersebut. "Bayangan dari
puncak gerhana akan terjadi lautan Pasifik. Paling-paling penduduk pulau
Paskah (Easter Island) yang masih bisa menikmatinya," tambahnya.
Astronom asal Williams College, Jay Pasachoff, baru-baru ini datang
ke pedalaman pulau Easter bersama teman-temannya. Jay ingin mengamati
gerhana matahari tersebut dan telah mempersiapkan teleskop untuk
menyaksikan korona matahari yang bersinar terang.
"Disayangkan, tidak semua orang mampu melihat gerhana matahari tahun
ini karena tidak melintasi semua kota-kota besar," ungkap Pasachoff.
Gerhana matahari total tahun lalu, yang menjadi terlama di abad 21,
menghalangi cahaya matahari ke hampir seluruh benua Asia. Namun kembali
disayangkan, cuaca saat itu tidak mendukung sehingga banyak awan yang
menghalanginya.
"Kuncinya adalah cuaca yang baik," tambah Pasachoff.
Setelah 11 Juli 2010, gerhana matahari total baru akan terjadi lagi
pada November tahun 2011 dan kembali dapat terlihat dari Australia dan
Pasifik Selatan. (AP/OL-5)
pada Minggu (11/7). Namun hanya penduduk yang tinggal di beberapa
wilayah di sebelah selatan khatulistiwa saja yang dapat menyaksikan
peristiwa alam langka tersebut.
Gerhana akan terjadi saat matahari terbit di sebelah timur laut
Selandia Baru. Bayangan bulan akan membuat gelap wilayah Pasifik
Selatan, meredupkan cahaya matahari yang sampai ke kepulauan Cooks dan
Easter serta sebelah selatan Cile dan Argentina.
Puncak gerhana akan menimpa lautan lepas pasifik dan berdurasi 5
menit dan 20 detik.
Pakar antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) Thomas Djamaluddin menyatakan gerhana matahari total pada Minggu
besok tidak bisa disaksikan penduduk Indonesia. "Dipastikan penduduk
Indonesia tidak bisa melihat. Karena mulai gerhana hingga puncaknya, di
Indonesia masih gelap, masih dini hari menjelang pagi," ungkap Thomas
ketika dihubungi mediaindonesia.com, Sabtu (10/7) sore.
Menurutnya, penduduk pulau Easter-lah yang dapat turut menyaksikan
puncak dari peristiwa gerhana matahari total tersebut. "Bayangan dari
puncak gerhana akan terjadi lautan Pasifik. Paling-paling penduduk pulau
Paskah (Easter Island) yang masih bisa menikmatinya," tambahnya.
Astronom asal Williams College, Jay Pasachoff, baru-baru ini datang
ke pedalaman pulau Easter bersama teman-temannya. Jay ingin mengamati
gerhana matahari tersebut dan telah mempersiapkan teleskop untuk
menyaksikan korona matahari yang bersinar terang.
"Disayangkan, tidak semua orang mampu melihat gerhana matahari tahun
ini karena tidak melintasi semua kota-kota besar," ungkap Pasachoff.
Gerhana matahari total tahun lalu, yang menjadi terlama di abad 21,
menghalangi cahaya matahari ke hampir seluruh benua Asia. Namun kembali
disayangkan, cuaca saat itu tidak mendukung sehingga banyak awan yang
menghalanginya.
"Kuncinya adalah cuaca yang baik," tambah Pasachoff.
Setelah 11 Juli 2010, gerhana matahari total baru akan terjadi lagi
pada November tahun 2011 dan kembali dapat terlihat dari Australia dan
Pasifik Selatan. (AP/OL-5)