Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan, “Sebenarnya, saya
harus mengakui kalau saya tidak mampu mengatur orang lain. Semua staf
membenci saya dan saya tidak mampu melakukan pekerjaan saya”.
Tentu saja jawabannya adalah tidak. Tidak seorangpun yang mengatakan
ini baik kerena mereka tidak mempercayainya, atau karena mereka tidak
ingin kelihatan tidak kompeten. Sayangnya riset menunjukkan pada kita
dari perspektif karyawan, tidak banyak manajer yang sangat sibuk.
Apa yang bisa kita ambil dari dikotomi ini? Mungkin setidaknya kita
semua mengakui pada diri sendiri ada ruang untuk beberapa perbaikan
dalam memimpin orang lain. Lagipula ini bukan sejenis ketrampilan yang
dengan mudah dicapai 100% dalam waktu singkat. Mungkin kita tidak tahu
pasti perbaikan apa yang harus dibuat, berikut 10 cara memulainya:
1. Mendapatkan realita.
Mengetahui apa yang dipikirkan orang lain terkait dengan gaya
pemimpinan kita bisa membuka mata kita lebar-lebar, dan ini pendorong
perubahan yang paling ampuh. Dengan menggunakan 360 survei dimana Anda
menerima feedback dari staf, rekan dan manajer, memberikan Anda
informasi yang konkret mengenai subyek yang intangible. Gunakan alat
yang ada (ada beberapa yang sangat direkomendasikan di luar sana) atau
biarkan staf Anda tahu bahwa Anda mengharapkan feedback dari mereka
untuk meningkatkan kepemimpinan Anda.
Penggunaan kata-kata peringatan, akan membuat staf Anda merasa tidak
nyaman dalam memberikan feedback yang mereka yakini akan Anda gunakan
untuk melawan mereka., atau menjadi defensif dengan apa yang mereka
katakan. Terserah Anda untuk menciptakan lingkungan yang aman sehingga
mereka merasa nyaman dengan bersikap terbuka dan jujur dengan Anda.
2. Jangan menggunakan power posisi Anda untuk menyelesaikan
sesuatu.
Jika ada yang bertanya mengapa hal-hal tertentu diselesaikan, atau
logika keputusan, jangan menarik urutan dalam respon. Komponen penting
dalam kepemimpinan yang efektif adalah dengan mendapatkan dukungan dari
tim dan kolega. Anda tidak bisa mendapatkan dukungan dengan mengatakan
bahwa keputusan tersebut adalah yang benar karena Anda bosnya dan Anda
yang membuatnya. Tim Anda mungkin tidak selalu setuju dengan apa yang
dikerjakan, tapi mereka akan lebih menghargai Anda jika Anda meluangkan
waktu untuk menjelaskan pemikiran Anda.
3. Jangan menganggap karyawan sebagai sesuatu yang harus
dikendalikan atau dikelola.
Alih-alih, memberikan mereka ruang gerak untuk mengambil tindakan
atau membuat keputusan. Kepercayaan adalah komponen kepemimpinan yang
sangat penting. Jika Anda tidak percaya orang lain melakukan
pekerjaannya dengan baik, maka apakah Anda menempatkan orang yang salah
pada pekerjaan tersebut, atau Anda memiliki orang yang tepat tapi tidak
melatihnya dengan baik. Biarkan mereka melakukan apa yang harus
mereka kerjakan, tanpa menyandarkan bahu mereka sepanjang waktu, atau
harus tahu bagaimana mereka menggunakan waktu setiap menitnya.
4. Mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan.
Jika ada orang yang kecewa atau mengeluh dalam bisnis Anda, Anda bisa
memastikan bahwa di tahapan tertentu mereka akan berusaha mengatakan
pada Anda apa masalahnya. Seolah Anda tidak mendengarkan (atau tidak
ingin mendengarkan). Atau mungkin reaksi awal Anda membuat orang
berpikir dua kali untuk menyampaikan masalahnya pada Anda.
Mendengarkan dengan tulus adalah salah satu ketrampilan terbesar yang
perlu dikembangkan, terlepas dari peran Anda. Pendengar yang baik
menunjukkan ketertarikan, empati, dan ingin tahu apa yang ada dibalik
pembicaraan. Pemimpin besar adalah pendengar yang baik – tanpa kecuali.
5. Berhenti memberikan solusi.
Para manajer biasanya mendapatkan posisi mereka setelah menjadi
spesialis teknis, dan akan memiliki opini atau pandangan bagaimana
“memperbaiki” situasi atau masalah. Mereka percaya ini adalah cara
paling cepat dengan menyuruh seseorang untuk melakukan apa yang harus
dilakukan, atau melakukannya sendiri, daripada memberikan peluang pada
karyawan untuk mengatasinya sendriri. Dengan selalu memberikan jawaban,
manajer menghilangkan peluang karyawannya untuk belajar dan memberikan
alternatif (yang berpotensi memberikan dengan lebih baik) cara untuk
melakukan banyak hal.
6. Selalu konstruktif – selalu.
Ketrampilan berbahasa dan komunikasi membuat pemimpin besar berbeda
dengan yang lainnya. Jangan dominan atau kritikal dengan orang lain
mengambil tanggung jawab sepenuhnya aapa yang Anda dengar. Jika Anda
menemukan diri Anda hampir membuat penilaian negatif, ambil nafas dan
gunakan kata-kata Anda sendiri untuk menyampaikan pesan Anda tanpa
emosi. Pemimpin besar selalu menemukan cara untuk mengatakan sesuatu
dengan tenang dan konstruktif.
7. Menilai kesuksesan Anda sebagai kesuksesan tim
Kesuksesan sejati seorang pemimpin bisa diukur dengan kesuksesan
orang-orang yang ada dalam timnya. Sebagai manajer, tanggung jawab
utamanya adalah untuk memastikan keberhasilan dan pengembangan tim Anda.
Jika mereka sukses, secara otomatis Anda juga akan sukses. Fokus pada
membangun ketrampilan mereka dan menghilangkan hambatan yang ada
didepan mereka. Jika Anda bisa mencapainya, Anda akan lihat hasilnya
pada produktivitas, motivasi dan kepuasan karyawan Anda. Hal ini akan
memfilter melalui hasil bottom-line.
8. Jangan melakukan hal-hal hanya karena mereka “nampak
baik”.
Tidak ada yang lebih transparan dibandingkan manajer yang membuat
keputusan dan bertindak hanyak untuk kelihatan baik didepan atasannya.
Jika Anda ingin berkembang menjadi seorang pemimpin, salah satu kualitas
yang dibutuhkan adalah integritas. Integritas untuk membuat keputusan
karena mereka benar, dan integritas untuk mempertahankan jika Anda
benar-benar yakin terhadap sesuatu yang memang bukan menjadi bagian dari
bisnis. Terlepas dari minat terbaik Anda atau bukan kurang mendapatkan
perhatian.
9. Masukkan humor pada diet Anda.
Tidak seorangpun yang suka bekerja di lingkungan yang kaku. Orang
lebih produktif saat mereka bisa menikmati apa yang dikerjakan.
Menciptakan tempat kerja dimana fun diperbolehkan dan diberi dorongan
bisa membuat perbedaan yang signifikan, dan bahkan lebih efektif saat
bos juga berpartisipasi. Ini akan meningkatkan semangat tim, dan
mendorong orang untuk melihat Anda sebagai seseorang, bukan sekedar
bos.
10. Biarkan orang lain mengenal Anda yang sebenarnya
Bersifat terbuka mengenai diri Anda akan membantu memecahkan hambatan
yang ada. Jika karyawan Anda mengenal orang di balik mereka, saat
itulah Anda bisa memulai membangun dasar kepemimpinan yang baik –
kepercayaan dan respek.
Sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]
Penulis: Megan Tough
adalah direktur Complete Potential konsultan bidang kepemimpian dan
sumberdaya di Sydney, Australia. Di kami memahami orang – apa yang
terkait dengan mereka, apa yang mendorong mereka untuk dilakukan, dan
apa yang menjauhkannya. Dengan pengalaman lebih dari 20tahun di bidang
HR, tugas kami adalah membantu Anda membuat investasi terbesar ada pada
orang.
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: [You must be registered and logged in to see this link.]
harus mengakui kalau saya tidak mampu mengatur orang lain. Semua staf
membenci saya dan saya tidak mampu melakukan pekerjaan saya”.
Tentu saja jawabannya adalah tidak. Tidak seorangpun yang mengatakan
ini baik kerena mereka tidak mempercayainya, atau karena mereka tidak
ingin kelihatan tidak kompeten. Sayangnya riset menunjukkan pada kita
dari perspektif karyawan, tidak banyak manajer yang sangat sibuk.
Apa yang bisa kita ambil dari dikotomi ini? Mungkin setidaknya kita
semua mengakui pada diri sendiri ada ruang untuk beberapa perbaikan
dalam memimpin orang lain. Lagipula ini bukan sejenis ketrampilan yang
dengan mudah dicapai 100% dalam waktu singkat. Mungkin kita tidak tahu
pasti perbaikan apa yang harus dibuat, berikut 10 cara memulainya:
1. Mendapatkan realita.
Mengetahui apa yang dipikirkan orang lain terkait dengan gaya
pemimpinan kita bisa membuka mata kita lebar-lebar, dan ini pendorong
perubahan yang paling ampuh. Dengan menggunakan 360 survei dimana Anda
menerima feedback dari staf, rekan dan manajer, memberikan Anda
informasi yang konkret mengenai subyek yang intangible. Gunakan alat
yang ada (ada beberapa yang sangat direkomendasikan di luar sana) atau
biarkan staf Anda tahu bahwa Anda mengharapkan feedback dari mereka
untuk meningkatkan kepemimpinan Anda.
Penggunaan kata-kata peringatan, akan membuat staf Anda merasa tidak
nyaman dalam memberikan feedback yang mereka yakini akan Anda gunakan
untuk melawan mereka., atau menjadi defensif dengan apa yang mereka
katakan. Terserah Anda untuk menciptakan lingkungan yang aman sehingga
mereka merasa nyaman dengan bersikap terbuka dan jujur dengan Anda.
2. Jangan menggunakan power posisi Anda untuk menyelesaikan
sesuatu.
Jika ada yang bertanya mengapa hal-hal tertentu diselesaikan, atau
logika keputusan, jangan menarik urutan dalam respon. Komponen penting
dalam kepemimpinan yang efektif adalah dengan mendapatkan dukungan dari
tim dan kolega. Anda tidak bisa mendapatkan dukungan dengan mengatakan
bahwa keputusan tersebut adalah yang benar karena Anda bosnya dan Anda
yang membuatnya. Tim Anda mungkin tidak selalu setuju dengan apa yang
dikerjakan, tapi mereka akan lebih menghargai Anda jika Anda meluangkan
waktu untuk menjelaskan pemikiran Anda.
3. Jangan menganggap karyawan sebagai sesuatu yang harus
dikendalikan atau dikelola.
Alih-alih, memberikan mereka ruang gerak untuk mengambil tindakan
atau membuat keputusan. Kepercayaan adalah komponen kepemimpinan yang
sangat penting. Jika Anda tidak percaya orang lain melakukan
pekerjaannya dengan baik, maka apakah Anda menempatkan orang yang salah
pada pekerjaan tersebut, atau Anda memiliki orang yang tepat tapi tidak
melatihnya dengan baik. Biarkan mereka melakukan apa yang harus
mereka kerjakan, tanpa menyandarkan bahu mereka sepanjang waktu, atau
harus tahu bagaimana mereka menggunakan waktu setiap menitnya.
4. Mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan.
Jika ada orang yang kecewa atau mengeluh dalam bisnis Anda, Anda bisa
memastikan bahwa di tahapan tertentu mereka akan berusaha mengatakan
pada Anda apa masalahnya. Seolah Anda tidak mendengarkan (atau tidak
ingin mendengarkan). Atau mungkin reaksi awal Anda membuat orang
berpikir dua kali untuk menyampaikan masalahnya pada Anda.
Mendengarkan dengan tulus adalah salah satu ketrampilan terbesar yang
perlu dikembangkan, terlepas dari peran Anda. Pendengar yang baik
menunjukkan ketertarikan, empati, dan ingin tahu apa yang ada dibalik
pembicaraan. Pemimpin besar adalah pendengar yang baik – tanpa kecuali.
5. Berhenti memberikan solusi.
Para manajer biasanya mendapatkan posisi mereka setelah menjadi
spesialis teknis, dan akan memiliki opini atau pandangan bagaimana
“memperbaiki” situasi atau masalah. Mereka percaya ini adalah cara
paling cepat dengan menyuruh seseorang untuk melakukan apa yang harus
dilakukan, atau melakukannya sendiri, daripada memberikan peluang pada
karyawan untuk mengatasinya sendriri. Dengan selalu memberikan jawaban,
manajer menghilangkan peluang karyawannya untuk belajar dan memberikan
alternatif (yang berpotensi memberikan dengan lebih baik) cara untuk
melakukan banyak hal.
6. Selalu konstruktif – selalu.
Ketrampilan berbahasa dan komunikasi membuat pemimpin besar berbeda
dengan yang lainnya. Jangan dominan atau kritikal dengan orang lain
mengambil tanggung jawab sepenuhnya aapa yang Anda dengar. Jika Anda
menemukan diri Anda hampir membuat penilaian negatif, ambil nafas dan
gunakan kata-kata Anda sendiri untuk menyampaikan pesan Anda tanpa
emosi. Pemimpin besar selalu menemukan cara untuk mengatakan sesuatu
dengan tenang dan konstruktif.
7. Menilai kesuksesan Anda sebagai kesuksesan tim
Kesuksesan sejati seorang pemimpin bisa diukur dengan kesuksesan
orang-orang yang ada dalam timnya. Sebagai manajer, tanggung jawab
utamanya adalah untuk memastikan keberhasilan dan pengembangan tim Anda.
Jika mereka sukses, secara otomatis Anda juga akan sukses. Fokus pada
membangun ketrampilan mereka dan menghilangkan hambatan yang ada
didepan mereka. Jika Anda bisa mencapainya, Anda akan lihat hasilnya
pada produktivitas, motivasi dan kepuasan karyawan Anda. Hal ini akan
memfilter melalui hasil bottom-line.
8. Jangan melakukan hal-hal hanya karena mereka “nampak
baik”.
Tidak ada yang lebih transparan dibandingkan manajer yang membuat
keputusan dan bertindak hanyak untuk kelihatan baik didepan atasannya.
Jika Anda ingin berkembang menjadi seorang pemimpin, salah satu kualitas
yang dibutuhkan adalah integritas. Integritas untuk membuat keputusan
karena mereka benar, dan integritas untuk mempertahankan jika Anda
benar-benar yakin terhadap sesuatu yang memang bukan menjadi bagian dari
bisnis. Terlepas dari minat terbaik Anda atau bukan kurang mendapatkan
perhatian.
9. Masukkan humor pada diet Anda.
Tidak seorangpun yang suka bekerja di lingkungan yang kaku. Orang
lebih produktif saat mereka bisa menikmati apa yang dikerjakan.
Menciptakan tempat kerja dimana fun diperbolehkan dan diberi dorongan
bisa membuat perbedaan yang signifikan, dan bahkan lebih efektif saat
bos juga berpartisipasi. Ini akan meningkatkan semangat tim, dan
mendorong orang untuk melihat Anda sebagai seseorang, bukan sekedar
bos.
10. Biarkan orang lain mengenal Anda yang sebenarnya
Bersifat terbuka mengenai diri Anda akan membantu memecahkan hambatan
yang ada. Jika karyawan Anda mengenal orang di balik mereka, saat
itulah Anda bisa memulai membangun dasar kepemimpinan yang baik –
kepercayaan dan respek.
Sumber: [You must be registered and logged in to see this link.]
Penulis: Megan Tough
adalah direktur Complete Potential konsultan bidang kepemimpian dan
sumberdaya di Sydney, Australia. Di kami memahami orang – apa yang
terkait dengan mereka, apa yang mendorong mereka untuk dilakukan, dan
apa yang menjauhkannya. Dengan pengalaman lebih dari 20tahun di bidang
HR, tugas kami adalah membantu Anda membuat investasi terbesar ada pada
orang.
Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: [You must be registered and logged in to see this link.]