A. Pendahuluan
Banyak
para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc.
Donald mengatakan bahwa, Motivation is a energi change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Seseorang
yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi
dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting
dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai
keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang
sebagai subjek belajar.
Guru-guru sangat
menyadari penting motivasi di dalam membimbing belajar murid. Berbagai
macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan
kehormatan-kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian dan celaan telah
digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada kalanya,
guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.
Bukan
hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi motivasi tingkah laku
manusia kearah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Orang tua atau
keluarga pun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak mereka.
Kelompok yang berkecimpung dibidang “Manajement“ yang membuat rencana
“Insentive” baru untuk meningkatkan produksi, adalah berusaha
memotivasi perubahan-perubahan dalam tingkah laku. Kaum pengusaha
mengeluarkan biaya setiap tahun untuk memasang advertensi, berarti
memotivasi orang-orang agar mau membeli dan menggunakan hasil-hasil
usahanya.
Dari
uraian diatas, ternyata kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi
perubahan tingkah laku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik,
para orang tua murid maupun masyarakat.
B. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik
motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti
tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang
penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
C. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan
yang dilakukan yang terlepas dari factor lain. Aktivitas belajar
merupakan kegiatan yang melibatkan unsure jiwa dan raga. Belajar tak
akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam
yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah
pentingnya.
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi
adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
sesorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya
Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar
mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut.
Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada
tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar maka dia
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena
itulah, motivasi diakui sebagi dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belsajar seseorang.
Dari
seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan
motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan
guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak
didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.
Efek
yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri, anak juga bermental pengharapan
dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi intrinsik lebih utama
dalam belajar.
Anak
didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar
bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian
orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin
memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-janji yang
muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri. Perintah tidak
diperlukan, karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal belajar
yang dibuatnya sendiri.
Meski
hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,
tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang
dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun jaga. Memuji orang
lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal
ini memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan
prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus
pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna
mengejek.
Kebutuhan
yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik
belajar. Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan
mendapat ilmu pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak
ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar
adalah santapan utama anak didik.
Anak
didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya
kini, tetapi dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh
guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi
dia hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik yang
lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak terpengaruh dan tetap
tenang menjawab setiap soal item soal dari awal hingga akhir waktu yang
ditentukan.
Dari
berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak
didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya
juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang
disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.
- Pengertian Motivasi
Banyak
para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc.
Donald mengatakan bahwa, Motivation is a energi change within the
person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Seseorang
yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi
dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting
dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai
keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi
ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik
diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang
sebagai subjek belajar.
Guru-guru sangat
menyadari penting motivasi di dalam membimbing belajar murid. Berbagai
macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan
kehormatan-kehormatan, piagam-piagam prestasi, pujian dan celaan telah
digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada kalanya,
guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.
Bukan
hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi motivasi tingkah laku
manusia kearah perubahan tingkah laku yang diharapkan. Orang tua atau
keluarga pun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak mereka.
Kelompok yang berkecimpung dibidang “Manajement“ yang membuat rencana
“Insentive” baru untuk meningkatkan produksi, adalah berusaha
memotivasi perubahan-perubahan dalam tingkah laku. Kaum pengusaha
mengeluarkan biaya setiap tahun untuk memasang advertensi, berarti
memotivasi orang-orang agar mau membeli dan menggunakan hasil-hasil
usahanya.
Dari
uraian diatas, ternyata kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi
perubahan tingkah laku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik,
para orang tua murid maupun masyarakat.
B. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
- Motivasi Intrinsik
Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang
siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya
secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik
motivations are inherent in the learning situations and meet
pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti
tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin
mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
- Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai
baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang
penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara
langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu. Oleh karena
itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar.
C. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan
yang dilakukan yang terlepas dari factor lain. Aktivitas belajar
merupakan kegiatan yang melibatkan unsure jiwa dan raga. Belajar tak
akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam
yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah
pentingnya.
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi
adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
sesorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu. Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya
Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang.
Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih
optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya
diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar
mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut.
- Motivasi Sebagai Dasar Penggerak Yang Mendorong Aktivitas Belajar
Seseorang
melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya motivasilah
sebagai dasar penggeraknya yang mendorong sseorang untuk belajar.
Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada
tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan
kecenderungan psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai
melakukan kegiatan. Namun, minat adalah motivasi dalam belajar. Minat
merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali
motivasi. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar maka dia
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena
itulah, motivasi diakui sebagi dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belsajar seseorang.
- Motivasi Intrinsic Lebih Utama Daripada Motivasi Ekstrinsik Dalam Belajar
Dari
seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan
motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan
guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak
didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi
ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar.
Efek
yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah
kecendrungan ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri, anak juga bermental pengharapan
dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi intrinsik lebih utama
dalam belajar.
Anak
didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit
terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar
bukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian
orang lain atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin
memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-janji yang
muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri. Perintah tidak
diperlukan, karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal belajar
yang dibuatnya sendiri.
- Motivasi Berupa Pujian Lebiah Baik Daripada Hukuman
Meski
hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,
tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang
dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun jaga. Memuji orang
lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal
ini memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan
prestasi kerjanya. Tetapi pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus
pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa bermakna
mengejek.
- Motivasi Berhubungan Erat Dengan Kebutuhan Dalam Belajar
Kebutuhan
yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik
belajar. Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan
mendapat ilmu pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan
memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi tidak
ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar
adalah santapan utama anak didik.
- Motivasi Dapat Memupuk Optimisme Dalam Belajar
Anak
didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya
kini, tetapi dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh
guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi
dia hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik yang
lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak terpengaruh dan tetap
tenang menjawab setiap soal item soal dari awal hingga akhir waktu yang
ditentukan.
- Motivasi Melahirkan Prestasi Dalam Belajar
Dari
berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi
mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu
dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak
didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati
mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya
juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang
disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu
dikuasai dalam waktu yang relatif singkat.