JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang mewakili sekitar 120 lebih Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin ( 9/11 ), mendatangi Kantor KPK. Mereka menyatakan aspirasinya dan mendesak kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera menunjukkan tindakan nyata mengusut kasus Century dan Masaro sebagai bentuk komitmen program 100 hari.
Aksi mereka ini diwarnai dengan adegan teatrikal serta menyanyikan seruan-seruan mendesak agar KPK lebih serius menangani kasus Century. Terlihat juga mereka membawa roti buaya dan boneka pocong sebagai matinya penegakkan hukum di Indonesia.Gempar Dwi Pambudi, salah satu koordinator aksi mengatakan, mahasiswa-mahasiswa se-Indonesia telah menyatukan tekad untuk menuntut pemerintah membersihkan mafia-mafia peradilan dan makelar kasus di berbagai lembaga-lembaga penegak hukum.
"Presiden harus segera mengambil langkah membongkar kasus Century dan Masaro. Polri dan Kejaksaan juga harus segera bersih dari mafia dan makelar kasus," kata Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ini dalam orasinya. Lebih lanjut mereka juga menilai tindakan pengunduran diri Wakil Jaksa Agung AH Ritonga dan Kabareskrim Susno Duadji masih belum dilakukan secara konkrit. "Susno dan Ritonga harus betul-betul diberhentikan secara tetap. Semua pihak yang terlibat dalam rekaman skenario rekayasa juga harus diusut tuntas," tegasnya. Aksi ini masih terus berlanjut di depan Gedung KPK. Namun, belum ada perwakilan KPK yang menemui mereka dan menerima aspirasi yang disampaikan.
Aksi mereka ini diwarnai dengan adegan teatrikal serta menyanyikan seruan-seruan mendesak agar KPK lebih serius menangani kasus Century. Terlihat juga mereka membawa roti buaya dan boneka pocong sebagai matinya penegakkan hukum di Indonesia.Gempar Dwi Pambudi, salah satu koordinator aksi mengatakan, mahasiswa-mahasiswa se-Indonesia telah menyatukan tekad untuk menuntut pemerintah membersihkan mafia-mafia peradilan dan makelar kasus di berbagai lembaga-lembaga penegak hukum.
"Presiden harus segera mengambil langkah membongkar kasus Century dan Masaro. Polri dan Kejaksaan juga harus segera bersih dari mafia dan makelar kasus," kata Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) ini dalam orasinya. Lebih lanjut mereka juga menilai tindakan pengunduran diri Wakil Jaksa Agung AH Ritonga dan Kabareskrim Susno Duadji masih belum dilakukan secara konkrit. "Susno dan Ritonga harus betul-betul diberhentikan secara tetap. Semua pihak yang terlibat dalam rekaman skenario rekayasa juga harus diusut tuntas," tegasnya. Aksi ini masih terus berlanjut di depan Gedung KPK. Namun, belum ada perwakilan KPK yang menemui mereka dan menerima aspirasi yang disampaikan.