Gempa 6,4 Skala Richter Guncang Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Guncangan gempa terasa di gedung-gedung tinggi di Jakarta, Jumat (16/10) pada pukul 16.53. Beberapa karyawan gedung tinggi berteriak histeris saat gempa terjadi. Mereka berusaha turun melalui tangga darurat untuk menyelamatkan diri.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pusat gempa berkekuatan 6,4 skala Richter berasal dari 6,79 Lintang Selatan-105,1 Bujur Timur, 45 km barat laut Ujung Kulon, dengan kedalaman 10 km. Jaraknya sekitar 300 km dari Kota Jakarta.

Pembaca Kompas.com melaporkan, kepanikan terasa di pusat perbelanjaan WTC Matahari Serpong. Pengunjung berebutan keluar gedung itu saat guncangan gempa terjadi. "Suasananya sangat kacau," kata seorang pengunjung melaporkan.

Seorang peserta rapat di sebuah gedung di kawasan Lippo Village menceritakan, dia sedang berada di toilet. "Saya pikir saya kecapekan dan pusing karena guncangan. Saya waktu itu ada di toilet. Saya bingung kok banyak orang berlarian keluar gedung. Eh ternyata ada gempa," cerita Santi.

Di Jakarta, sejumlah karyawan gedung tinggi berhamburan dan berebutan keluar melalui tangga darurat. Mereka berteriak histeris.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -Terkait gempa 6,4 SR,
warga diminta untuk tidak panik. Krismanto, Kepala Stasiun Geofisika
Kotabumi, Lampung Utara, Jumat (16/10) sore mengatakan, gempa tersebut
terjadi di 42 kilometer barat daya Ujung Kulon atau 78 kilometer barat
daya Anak Gunung Krakatau atau 148 kilometer selatan Bandar Lampung. Di
Lampung sendiri gempa hanya dirasakan di Bandar lampung dalam skala 3
MMI, di Kalianda Lampung Selatan 3 MMI, dan di pesisir Lampung Barat 23
skala MMI."Meski gempa hanya terasa 3 skala MMI, namun sebaiknya
warga tetap waspada dan jangan panik. Lampung merupakan daerah rawan
gempa," ujar Krismanto.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Radin Inten Lampung, Bambang N Setiyanto mengatakan,
terkait gempa tersebut BMKG belum mendapati adanya laporan bangunan
rusak. Selain itu, BMKG Radin Inten Lampung juga memastikan, gempa
tersebut juga tidak berpengaruh terhadap lintasan penyeberangan
Merak-Bakauheni. Pusat gempa masih jauh dari lintasan dan terjadi
sebentar.

JAKARTA, KOMPAS.com — Begitu gempa bumi berkekuatan
6,4 skala Richter menggoyang Jakarta dan sekitarnya, para karyawan yang
berkantor di kawasan Jalan Jenderal Sudirman langsung panik. Sebagian
dari mereka langsung turun menggunakan tangga darurat untuk keluar dari
bangunan."Orang-orang langsung panik. Beberapa kantor langsung
memulangkan karyawannya," ujar Alexander Tansil, seorang karyawan
kantor akuntan publik asing di Gedung GKBI, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (16/10) sore.Hal
yang sama diakui Darmawan, seorang karyawan di Gedung Summitmas.
"Gempanya sangat terasa walau sebentar. Orang-orang pada panik,"
ujarnya.Karena gempa berlangsung sebentar, kata Darmawan,
sebagian karyawan di Summitmas memilih bertahan di dalam kantor mereka.
Sementara itu, beberapa orang karyawan di gedung perkantoran tersebut
tetap berusaha turun. Saat ini situasi d

Jakarta (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo terjadi di
sekitar Selat Sunda Jumat sekitar pukul 16:52:53 WIB, demikian laporan
dari United State Geological Survey (USGS).

Pusat gempa berada
pada kedalaman 50 kilometer di 154 km dari selatan Telukbetung,
Sumatra, 193 km barat Sukabumi, Jawa Barat, dan 200 km baratdaya
Jakarta.

Lokasi gempa berada pada koordinat 6,840 derajat lintang selatan, 105,090 garis bujur timur.

Belum diperoleh keterangan dari Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika di Jakarta mengenai informasi gempa tersebut.

Mengenai kemungkinan adanya kerusakan atau korban akibat gempa ini juga belum ada laporan.

TANGERANG, KOMPAS.com — Gempa bumi berkekuatan 6,4
skala Richter, Jumat (16/10), turut dirasakan sejumlah orang di
Tangerang, Banten. Berdasarkan penuturan beberapa warga, begitu gempa
terjadi, warga langsung berhamburan keluar.Denny, warga Cikupa,
mengatakan, begitu gempa terjadi, dirinya bersama teman-temannya
langsung bergegas keluar dari bangunan pabrik. "Setelah melihat meja
bergetar, kami segera diminta keluar," ujar Denny kepada Kompas.com.Hal
yang sama disampaikan Erik, warga Neglasari. Ketika gempa terjadi,
dirinya tengah berada di dalam kantor bersama teman-temannya. "Begitu
gempa, semua berhamburan. Tapi tidak seheboh ketika gempa Tasikmalaya,"
ujarnya.Baik Denny maupun Erik mengatakan, gempa yang melanda
Tangerang kali ini tidak begitu kuat dibandingkan dengan gempa
Tasikmalaya. Menurut pengakuan keduanya, tidak ada bangunan di sekitar
mereka yang rusak akibat gempa.