![хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх](https://2img.net/s/t/18/71/21/i_logo.png){kind=logo}
MAKASSAR, RABU - Seorang guru akuntansi perempuan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar, Sam, dilaporkan telah
menganiaya empat orang siswinya hingga mengalami luka-luka memar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekolah, Rabu, salah satu guru
akuntansi itu menganiaya empat orang siswinya karena dinilai membandel
dan kadang menjadi pengganggu dalam kelas.
Empat orang siswi yang dianiaya gurunya, Ayu Astari, Siti Aminah, Dewi
RM, dan Hasriyati. Keempatnya merupakan siswi IPS jurusan Akuntansi
satu.
"Saya tidak tahu pasti permasalahannya sampai keempatnya dipukul, tapi
yang saya tahu memang minggu lalu keempatnya sempat ada masalah dengan
gurunya karena ribut dalam kelas," ujar salah seorang siswi yang tidak
mau namanya disebutkan.
Akibatnya, keempatnya mengalami luka memar pada bagian kaki dan kepala.
Hasriyati mengaku mendapat dua kali tendangan pada kaki dan kepalanya
juga kepada tiga temannya yang lain.
Kepala sekolah (Kasek) SMK Negeri 7 Makassar, Arifin Jawadil, saat dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui permasalahan tersebut.
Semuanya baru diketahui setelah beberapa orang keluarga dari siswi yang
dianaiaya itu datang ke sekolah menanyakan kepada kepala sekolah.
Menurut Arifin, Sam yang juga ketua jurusan keempat siswi itu sedang
tidak berada di sekolah diduga gurunya itu keluar setelah memukul
keempat muridnya.
"Ibu Sam lagi tidak ada di sekola dia sedang keluar, namun yang jelas
semuanya akan diselesaikan dengan bijak dan secara kekeluargaan,"
katanya.
Arifin mengakui jika sebelumnya memang telah terjadi suatu
kesalahpahaman antar guru dan siswa itu sejak pekan lalu. Namun,
dirinya tidak menyangka kalau kejadian itu berbuntut dengan penmukulan
terhadap keempat murid tersebut.
Salah seorang korban, Hasriati mengaku jika kejadian pekan lalu bisa
berbuntut dengan pemukulan kepada dirinya dan teman-temannya.
"Memang saya mengakui jika pekan lalu saya dan teman-teman memang ribut
di dalam kelas dan saya sudah minta maaf sama ibu guru tapi setelah
ketemu lagi tadinya saya dan teman lainnya langsung dipukul," katanya.
Kakak Hasriyati, Hasyim meminta kepada guru kelasnya itu untuk tidak
lagi melakukan hal-hal yang bisa merusak citra sekolah dengan melakukan
penganiayaan seperti itu.
Dia meminta kepada kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah ini dan
menjamin agar kejadian itu tidak terulang lagi baik kepada adiknya
maupun semua siswa SMK Negeri 7 Makassar.
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Makassar, Sam, dilaporkan telah
menganiaya empat orang siswinya hingga mengalami luka-luka memar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di sekolah, Rabu, salah satu guru
akuntansi itu menganiaya empat orang siswinya karena dinilai membandel
dan kadang menjadi pengganggu dalam kelas.
Empat orang siswi yang dianiaya gurunya, Ayu Astari, Siti Aminah, Dewi
RM, dan Hasriyati. Keempatnya merupakan siswi IPS jurusan Akuntansi
satu.
"Saya tidak tahu pasti permasalahannya sampai keempatnya dipukul, tapi
yang saya tahu memang minggu lalu keempatnya sempat ada masalah dengan
gurunya karena ribut dalam kelas," ujar salah seorang siswi yang tidak
mau namanya disebutkan.
Akibatnya, keempatnya mengalami luka memar pada bagian kaki dan kepala.
Hasriyati mengaku mendapat dua kali tendangan pada kaki dan kepalanya
juga kepada tiga temannya yang lain.
Kepala sekolah (Kasek) SMK Negeri 7 Makassar, Arifin Jawadil, saat dikonfirmasi mengaku, tidak mengetahui permasalahan tersebut.
Semuanya baru diketahui setelah beberapa orang keluarga dari siswi yang
dianaiaya itu datang ke sekolah menanyakan kepada kepala sekolah.
Menurut Arifin, Sam yang juga ketua jurusan keempat siswi itu sedang
tidak berada di sekolah diduga gurunya itu keluar setelah memukul
keempat muridnya.
"Ibu Sam lagi tidak ada di sekola dia sedang keluar, namun yang jelas
semuanya akan diselesaikan dengan bijak dan secara kekeluargaan,"
katanya.
Arifin mengakui jika sebelumnya memang telah terjadi suatu
kesalahpahaman antar guru dan siswa itu sejak pekan lalu. Namun,
dirinya tidak menyangka kalau kejadian itu berbuntut dengan penmukulan
terhadap keempat murid tersebut.
Salah seorang korban, Hasriati mengaku jika kejadian pekan lalu bisa
berbuntut dengan pemukulan kepada dirinya dan teman-temannya.
"Memang saya mengakui jika pekan lalu saya dan teman-teman memang ribut
di dalam kelas dan saya sudah minta maaf sama ibu guru tapi setelah
ketemu lagi tadinya saya dan teman lainnya langsung dipukul," katanya.
Kakak Hasriyati, Hasyim meminta kepada guru kelasnya itu untuk tidak
lagi melakukan hal-hal yang bisa merusak citra sekolah dengan melakukan
penganiayaan seperti itu.
Dia meminta kepada kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah ini dan
menjamin agar kejadian itu tidak terulang lagi baik kepada adiknya
maupun semua siswa SMK Negeri 7 Makassar.
