INILAH.COM, Jakarta - Sebuah kelompok di Facebook yang menentang Holocaust mendapat ancaman dari anggota situs jejaring sosial itu. Pembuat kelompok itu melapor ke polisi, karena mendapat ancaman pembunuhan.
Sydneysider Alex Gollan yang memulai kelompok di Facebook bernama Australians Against Racism & Discrimination mendapat tentangan keras. Sejak awal dia mendapat perlakuan tidak baik dan bahkan ancaman pembunuhan.
Gollan (25) akhirnya melapor ke kepolisian karena ada user Facebook yang mengancam pacarnya, menghubungi teman-temannya dan membeberkan data pribadi.
Facebook mengatakan perusahaan itu hanya akan menghapus kelompok yang mendukung terorisme terorganisir atau yang menyebarkan kebencian ke sesama manusia. Namun Facebook tidak menghapus kelompok yang melawan negara, lembaga politik atau suatu pemikiran tertentu.
Selama berbulan-bulan Facebook membiarkan beberapa kelompok rasis. Kelompok semacam "F--- Islam", "I Hate Israel", atau "I cannot tolerate SOUTH AFRICAN ACCENT" masih ada dan terus menyebarkan pesan-pesannya.
"Aku mendapat ancaman pembunuhan lewat telepon dan email, pacarku dapat ancaman kekerasan dan surat kaleng,” kata Gollan.
Berbagai kelompok semacam "Holocaust: A series of lies", "Holocaust is a Holohoax" atau "Holocaust is a myth" muncul di Facebook.
Pengacara AS menilai kelompok itu bertentangan dengan aturan Facebook. Menurut mereka bantahan terhadap Holocaust bertentangan dengan undang-undang terutama di Eropa dan Israel.
Sydneysider Alex Gollan yang memulai kelompok di Facebook bernama Australians Against Racism & Discrimination mendapat tentangan keras. Sejak awal dia mendapat perlakuan tidak baik dan bahkan ancaman pembunuhan.
Gollan (25) akhirnya melapor ke kepolisian karena ada user Facebook yang mengancam pacarnya, menghubungi teman-temannya dan membeberkan data pribadi.
Facebook mengatakan perusahaan itu hanya akan menghapus kelompok yang mendukung terorisme terorganisir atau yang menyebarkan kebencian ke sesama manusia. Namun Facebook tidak menghapus kelompok yang melawan negara, lembaga politik atau suatu pemikiran tertentu.
Selama berbulan-bulan Facebook membiarkan beberapa kelompok rasis. Kelompok semacam "F--- Islam", "I Hate Israel", atau "I cannot tolerate SOUTH AFRICAN ACCENT" masih ada dan terus menyebarkan pesan-pesannya.
"Aku mendapat ancaman pembunuhan lewat telepon dan email, pacarku dapat ancaman kekerasan dan surat kaleng,” kata Gollan.
Berbagai kelompok semacam "Holocaust: A series of lies", "Holocaust is a Holohoax" atau "Holocaust is a myth" muncul di Facebook.
Pengacara AS menilai kelompok itu bertentangan dengan aturan Facebook. Menurut mereka bantahan terhadap Holocaust bertentangan dengan undang-undang terutama di Eropa dan Israel.