Definisi FILSAFAT
Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk. Namun penilaian ini hanya bisa dilakukan oleh orang lain yang melihat kita. Orang lain yang mampu memberikan penilaian secara objektif dan tuntas, dan pihak lain yang melakukan penilaian sekaligus memberikan arti adalah pengetahuan yang disebut filsafat. Filsafat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kita. Kemungkinan filsafat bisa juga disebut dengan apresiasi.
kata “filsafat” ini dari akar katanya, dari mana kata ini datang. Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya “cinta akan kebijaksanaan”. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.
Menurut dari asal katanya pengertian filsafat terdiri dari kata filos(philos) yang artinya cinta dan solfiah yang artinya kearifan/kebijaksanaan. Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan/kearifan. Sedangkan bila kita berfilsafat mempunyai pengertian berpikir secara mendalam tentang hakekat segala sesuatu dengan cara mencari makna yang paling mendalam / makna sesungguhnya.
Definisi filsafat menurut beberapa ilmuwan antara lain:
1. PLATO
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli artimya kebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.
2. ARISTOTELES
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, estetika.
3. DESKARTES
Filsafat adalah kumpulan dari segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia sebagai bidang penelitian.
4. IMMANUEL CANT
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal pokok dari segala pengetahuan.
5. AL FARABI
FILSAFAT adalah pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Ada empat macam persoalan dalam filsafat:
1. Apa yang dapat kita ketahui?
Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat dalam filsafat tentang metafisika.
2. Apa yang harus kita ketahui?
Jawaban ada pada filsafat tentang etika.
3. Sampai dimana harapan kita?
Jawaban ada pada filsafat tentang agama.
4. Apa yang dinamakan manusia?
Jawaban ada pada filsafat tentang antropologi.
Adapun pengertian filsafat yang lain adalah:
? Filsafat adalah perenungan yang berusaha untuk menyusun sebuah bagan konsepsional jenis tertentu dengan:
a. Melakukan analisis makna yang dikandung oleh istilah(bahasa)
b. Mengumpulkan hasil penyelidikan dalam satu sintesa.
? Filsafat adalah penafsiran umum mengenai pengalaman, menjelaskan dan memahami dirinya, kelompok dan dunia.
? Filsafat merupakan suatu ungkapan perjuangan manusia dalam menyesuaikan tradisi. Tuntutan dan hasrat hidup yang lebih baik(dalam kaitan kebudayaan).
? Filsafat sebagai usaha mengetahui, mempelajari asas-asas tertinggi segala sesuatu.
Filsafat adalah
• pencarian akan kearifan kehidupan
• usaha untuk memahami jagad raya secara menyeluruh
• penyelidikan akan tanggung jawab moral dan kewajiban sosial manusia
• usaha untuk menyelami maksud Tuhan dan tempat manusia di dalam maksud itu
• usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam
• penyelidikan tegar tentang asal-usul, keluasan, dan validitas ide manusia
• eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya
• penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan
• usaha untuk mengkodefikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih
Filsafat, “Ilmu tentang hakikat”. Di sinilah kita memahami perbedaan mendasar antara “filsafat” dan “ilmu (spesial)” atau “sains”. Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan “bagaimana” dan “apa sebabnya”.
Filsafat meninjau dengan pertanyaan “apa itu”, “dari mana” dan “ke mana”. Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari suatu masalah, seperti yang diselidiki ilmu, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, dari mana terjadinya dan ke mana tujuannya. Maka, jika para filsuf ditanyai, “Mengapa A percaya akan Allah”, mereka tidak akan menjawab, “Karena A telah dikondisikan oleh pendidikan di sekolahnya untuk percaya kepada Allah,” atau “Karena A kebetulan sedang gelisah, dan ide tentang suatu figur bapak membuatnya tenteram.” Dalam hal ini, para filsuf tidak berurusan dengan sebab-sebab, melainkan dengan dasar-dasar yang mendukung atau menyangkal pendapat tentang keberadaan Allah. Tugas filsafat menurut Sokrates (470-399 S.M.) bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam kehidupan, melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan.
Sampai dengan kedua pengertian di atas, marilah kita simak apa kata Kattsoff (1963) di dalam bukunya Elements of Philosophy untuk melengkapi pengertian kita tentang “filsafat”:
? Filsafat adalah berpikir secara kritis.
? Filsafat adalah berpikir dalam bentuk sistematis
? Filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut
? Filsafat adalah berpikir secara rasional
? Filsafat harus bersifat komprehensif.
:62:
Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk. Namun penilaian ini hanya bisa dilakukan oleh orang lain yang melihat kita. Orang lain yang mampu memberikan penilaian secara objektif dan tuntas, dan pihak lain yang melakukan penilaian sekaligus memberikan arti adalah pengetahuan yang disebut filsafat. Filsafat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kita. Kemungkinan filsafat bisa juga disebut dengan apresiasi.
kata “filsafat” ini dari akar katanya, dari mana kata ini datang. Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, philosophia: philein artinya cinta, mencintai, philos pecinta, sophia kebijaksanaan atau hikmat. Jadi filsafat artinya “cinta akan kebijaksanaan”. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Demikian arti filsafat pada mulanya.
Menurut dari asal katanya pengertian filsafat terdiri dari kata filos(philos) yang artinya cinta dan solfiah yang artinya kearifan/kebijaksanaan. Filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan/kearifan. Sedangkan bila kita berfilsafat mempunyai pengertian berpikir secara mendalam tentang hakekat segala sesuatu dengan cara mencari makna yang paling mendalam / makna sesungguhnya.
Definisi filsafat menurut beberapa ilmuwan antara lain:
1. PLATO
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli artimya kebenaran yang telah dibuktikan secara nyata.
2. ARISTOTELES
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, estetika.
3. DESKARTES
Filsafat adalah kumpulan dari segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia sebagai bidang penelitian.
4. IMMANUEL CANT
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal pokok dari segala pengetahuan.
5. AL FARABI
FILSAFAT adalah pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Ada empat macam persoalan dalam filsafat:
1. Apa yang dapat kita ketahui?
Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat dalam filsafat tentang metafisika.
2. Apa yang harus kita ketahui?
Jawaban ada pada filsafat tentang etika.
3. Sampai dimana harapan kita?
Jawaban ada pada filsafat tentang agama.
4. Apa yang dinamakan manusia?
Jawaban ada pada filsafat tentang antropologi.
Adapun pengertian filsafat yang lain adalah:
? Filsafat adalah perenungan yang berusaha untuk menyusun sebuah bagan konsepsional jenis tertentu dengan:
a. Melakukan analisis makna yang dikandung oleh istilah(bahasa)
b. Mengumpulkan hasil penyelidikan dalam satu sintesa.
? Filsafat adalah penafsiran umum mengenai pengalaman, menjelaskan dan memahami dirinya, kelompok dan dunia.
? Filsafat merupakan suatu ungkapan perjuangan manusia dalam menyesuaikan tradisi. Tuntutan dan hasrat hidup yang lebih baik(dalam kaitan kebudayaan).
? Filsafat sebagai usaha mengetahui, mempelajari asas-asas tertinggi segala sesuatu.
Filsafat adalah
• pencarian akan kearifan kehidupan
• usaha untuk memahami jagad raya secara menyeluruh
• penyelidikan akan tanggung jawab moral dan kewajiban sosial manusia
• usaha untuk menyelami maksud Tuhan dan tempat manusia di dalam maksud itu
• usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam
• penyelidikan tegar tentang asal-usul, keluasan, dan validitas ide manusia
• eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya
• penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan
• usaha untuk mengkodefikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih
Filsafat, “Ilmu tentang hakikat”. Di sinilah kita memahami perbedaan mendasar antara “filsafat” dan “ilmu (spesial)” atau “sains”. Ilmu membatasi wilayahnya sejauh alam yang dapat dialami, dapat diindera, atau alam empiris. Ilmu menghadapi soalnya dengan pertanyaan “bagaimana” dan “apa sebabnya”.
Filsafat meninjau dengan pertanyaan “apa itu”, “dari mana” dan “ke mana”. Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat dari suatu masalah, seperti yang diselidiki ilmu, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya pada barang atau masalah itu, dari mana terjadinya dan ke mana tujuannya. Maka, jika para filsuf ditanyai, “Mengapa A percaya akan Allah”, mereka tidak akan menjawab, “Karena A telah dikondisikan oleh pendidikan di sekolahnya untuk percaya kepada Allah,” atau “Karena A kebetulan sedang gelisah, dan ide tentang suatu figur bapak membuatnya tenteram.” Dalam hal ini, para filsuf tidak berurusan dengan sebab-sebab, melainkan dengan dasar-dasar yang mendukung atau menyangkal pendapat tentang keberadaan Allah. Tugas filsafat menurut Sokrates (470-399 S.M.) bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam kehidupan, melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan.
Sampai dengan kedua pengertian di atas, marilah kita simak apa kata Kattsoff (1963) di dalam bukunya Elements of Philosophy untuk melengkapi pengertian kita tentang “filsafat”:
? Filsafat adalah berpikir secara kritis.
? Filsafat adalah berpikir dalam bentuk sistematis
? Filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut
? Filsafat adalah berpikir secara rasional
? Filsafat harus bersifat komprehensif.
:62: