хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
MAAF, FORUM DUNIA REMAJA INDONESIA PINDAH KE http://nadakeras.taro.tv/forum

Join the forum, it's quick and easy

хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
MAAF, FORUM DUNIA REMAJA INDONESIA PINDAH KE http://nadakeras.taro.tv/forum
хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх

Situs/Web/Forum/Blog dan Komunitas Remaja (Indonesian Only)


You are not connected. Please login or register

Teory Belajar

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Teory Belajar Empty Teory Belajar Thu 18 Jun 2009, 18:28

ralqis

ralqis
[DRI] Pendiri

A. Prolog

Manusia
adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan
manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia
bagaimanapun juga tidak lepas dari individu yang lainnya. Secara
kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antarmanusia
akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam
kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan
hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau
komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan
sesama, maupun interaksi dengan tuhannya, baik itu sengaja maupun tidak
disengaja.


Sehubungan
dengan hal tersebut, dengan ketidak terbatasannya akal dan keinginan
manusia, untuk itu perlu difahami secara benar mengenai pengertian
proses dan interaksi belajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan
yang tunggal tapi memang memiliki makna yang berbeda. Belajar diartikan
sebagai suatu perubahan tingkah-laku karena hasil dari pengalaman yang
diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan menyediakan kondisi yang
merangsang serta mangarahkan kegiatan belajar siswa/subjek belajar
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat
membawa perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.


Menurut Arden N. Frandsen mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang itu untuk belajar antara lain sebagai berikut:

  • adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas;
  • adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;
  • adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman;
  • adanya
    keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru,
    baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi;

  • adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman;
  • adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar. (Frandsen, 1961, p. 216).




B. Makna dan Tujuan Belajar

Kita
semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan,
dan kita semua mempunyai alat-alat yang kita perlukan untuk
memuaskannya. –salah satunya dengan belajar. Bertolak dari perubahan
yang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, kemudian para ahli ilmu jiwa
belajar berusaha merumuskan apakah belajar itu. Maka dibawah ini
sengaja dikutipkan tentang makna-makna belajar oleh para ahli yang
antara lain;


  • menurut Cronbach, dalam bukunya Aducational Psychology, 1945, hlm. 47 (Sumadi Suryabrata, 1984, hlm. 215), mengatakan:


Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

Jadi,
menurut Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami;
dan dengan mengalami itu si pelajar menggunakan panca indera.


  • menurut Berelson dan Steiner, dalam bukunya Human Behavior, 1964, hlm. 135, mengemukakan:


“Learning; change in behavior result from previous behavior in similar situations”

Dengan
demikian, menurut batasan di atas, yang tidak begitu jauh dengan
batasan Cronbach, belajar dalam pengertian yang lebih luas mengacu
kepada akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pengalaman, baik secara
langsung maupun secara simbolik, terhadap tingkah-laku berikutnya.


  • menurut Robert M. Gagne, dalam bukunya The Ccnditions of learning, 1977, hlm. 3 mengemukakan:


“Learning
is a change in human disposition of capacity, which persists over a
period of time, and which is not simply ascribable to processes of
growth”.


Tegasnya,
menurut Gagne, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan
dalam perubahan tingkah-laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum
individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan
yang serupa, dalam artian perubahannya menuju pada kesempurnaan.


Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial)

b) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru

c) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan perbuatan sengaja)

Mengenai
tujuan-tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.
Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instruksional, lazim dinamakan dengan instructional effects, yang
biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan-tujuan
yang lebih merupakan hasil sampingan yaitu: tercapai karena siswa
“menghidupi (to live in) suatu lingkungan belajar tertentu
seperti contohnya: kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka
dan demokratis, dan menerima pendapat orang lain.


Dari uraian di atas, kalau dirangkum dan ditinjau secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis:

1. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal
ini di tandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.


2. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman
konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan.
Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih
kemampuan.


3. Pembentukan sikap

Dalam
menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi, semua itu lebih
cenderung pada faktor lingkungan dan keluarga (dalam arti tergantung
pada keadaan).




C. Beberapa Toeri Tentang Belajar

Dalam hal ini secara global ada tiga teori yakni:

1) Teori ilmu jiwa daya (faculty psychology). Menurut
teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam daya. Masing-masing daya,
agar memenuhi fungsi dengan tepat, dapat dilatih dengan berbagai
latihan. Dengan demikian, tugas pendidikan ialah menimbulkannya dengan
latihan guna memperoleh pengetahuan.


2) Teori koneksionisme (connectionism).
Teori ini dikemukakan oleh Edward L. Thorndike (1874-1949). Menurut
pendapatnya, belajar adalah pembentukan atau penguatan hubungan antara
stimulus, respon dan sambutan.


3) Teori conditioning. TokohnyaialahIvan petrovitch pavlov (1848-1936), dengan “classical conditioning (persyaratan klasik)”-nya
adalah refleks tak bersyarat yaitu suatu respon bawaan terhadap
perangsang-perangsang, dalam arti bahwa ia memang tidak dipelajari
(Cecco, 1968, hlm. 265). Baik dalam kehidupan hewan maupun manusia
misalnya, keluarnya air liur guguk pada saat melihat makanan dan
kedipan mata untuk merespon tiupan udara.


4) Teori Gestalt (Insight in learning). MenurutteoriGestalt,
belajar adalah berkenaan dengan keseluruhan individu dan timbul dari
interaksinya yang matang dengan lingkungannya. Melalui interaksi ini,
kemudian tersusunlah bentuk-bentuk persepsi, imajinasi dan pandangan
baru yang kesemuaannya membentuk pemahaman atau wawasan (insight), yang bekerja selama individu melakukan pemecahan masalah.




D. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu banyak sekali, antara lain:

  • faktor-faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, dan ini digolongkan jadi dua golongan, yaitu


a) faktor non-sosial dalam belajar

kelompok
faktor ini boleh dikatakan tak terbilang jumlahnya, seperti misalnya:
keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang dan malam), tempat
(letaknya, pergedungan).


b) Faktor-faktor sosial dalam belajar

Yang
dimaksud dengan faktor sosial disini adalah faktor manusia (sesama
manusia), baik manusia itu ada (misalnya hadir dalam kelas) maupun
kehadiarannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir
(misalnya keterlambatan si pelajar mengikuti pelajaran).


  • faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:


a) faktor-faktor fisiologis dalam belajar

faktor ini dapat dibedakan menjadi dua bagian:

º keadaan tonus jasmani pada umumnya

keadaan
tonus jasmani pada umumnya ini dapat melatar belakangi aktivitas
belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan
keadaan jasmani yang kurang segar (sakit).


º Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera.

Orang
mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan panca
indera. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapat belajar
dengan baik.


b) Faktor-faktor psikologi dalam belajar yang meliputi antara lain: perhatian, pengamatan, tanggapan dan variasinya, fantasi, ingatan, berfikir, perasaan dan motif-motif.



E. Kesimpulan

Kita
semua dilahirkan dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan,
dan kita semua mempunyai alat-alat yang kita perlukan untuk
memuaskannya. –salah satunya dengan belajar. Bertolak dari perubahan
yang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, kemudian para ahli ilmu jiwa
belajar berusaha merumuskan apakah belajar itu. menurut Cronbach, dalam
bukunya Aducational Psychology, 1945, hlm. 47 (Sumadi Suryabrata, 1984, hlm. 215), mengatakan: ”Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.
Jadi, menurut Cronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami; dan dengan mengalami itu si pelajar menggunakan panca
indera. Mengenai tujuan-tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan
bervariasi. Antara lain; Untuk mendapatkan pengetahuan, Penanaman konsep dan keterampilan, Pembentukan sikap.




DAFTAR PUSTAKA



Teory Belajar Clip_image001 Abror, Abd. Rachman, 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.



Teory Belajar Clip_image001 DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki; penerjemah, Alwiyah Abdurrahman; penyunting, Sari Meutia, 2002. QUANTUM LEARNING: Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.



Teory Belajar Clip_image001 Mustaqim dan Abdul Wahib, . Psikologi Pendidikan. :RinekaCipta.



Teory Belajar Clip_image001 Sardiman, A.M, 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.



Teory Belajar Clip_image001 Suryabrata, Sumadi, 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.



Teory Belajar Clip_image001 Walgito, Bimo. 1985. Psikologi Umum. Yogyakarta; Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

https://www.facebook.com/profile.php?id=100001069460412

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik