хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
MAAF, FORUM DUNIA REMAJA INDONESIA PINDAH KE http://nadakeras.taro.tv/forum

Join the forum, it's quick and easy

хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
MAAF, FORUM DUNIA REMAJA INDONESIA PINDAH KE http://nadakeras.taro.tv/forum
хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
хХх::[Dunia Remaja Indonesia]::хХх

Situs/Web/Forum/Blog dan Komunitas Remaja (Indonesian Only)


You are not connected. Please login or register

Sumber Filsafat

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Sumber Filsafat Empty Sumber Filsafat Mon 11 May 2009, 15:35

ralqis

ralqis
[DRI] Pendiri

I
SUMBER FILSAFAT ILMU

Filsafat dan ilmu yang dikenal didunia Barat dewasa ini berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada zaman itu filsafat dan ilmu jalin menjalin menjadi satu dan orang tidak memisahkannya sebagai dua hal yang berlainan. Keduanya termasuk dalam pengertian episteme. Kata philosophia merupakan suatu kata padanan dari episteme.
Menurut konsepsi filsuf besar Yunani Kuno Aristoteles, episteme adalah suatu kumpulan yang teratur dari pengetahuan rasional dengan objeknya sendiri yang tepat. Jadi filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia.
Pemikiran Aristoteles selanjutnya, episteme dibedakan menjadi tiga bagian :
1. Praktike (pengetahuan praktis)
2. Poietike (pengetahuan produktif)
3. Theoretike (pengetahuan teoretis)
Theoretike dibedakan pula menjadi tiga kelompok :
1. Mathematike (pengetahuan matematika)
2. Physike (pengetahuan fisika)
3. Prote philosophia (Filsafat Pertama)
Filsafat Pertama (prote philosophia) adalah pengetahuan teoretis yang menelaah peradaan yang abadi, tidak berubah, dan terpisah dari materi. Aristoteles mendefenisikannya sebagai ilmu tentang asas-asas yang pertama. Semua pengetahuan lainnya secara logis mengandaikan atau berdasarkan ilmu ini. Oleh karena itu, ilmu ini dianggap sebagai Filsafat Pertama. Kemudian defenisi itu diperlengkap menjadi suatu ilmu yang menyelidiki peradaban sebagai peradaan dan ciri-ciri yang tergolong pada objek ini berdasarkan sifat dasarnya sendiri.
Oleh karena dalam pembagian dan urutan Aristoteles Filsafat Pertama terletak sesudah Fisika, maka pengetahuan filsafat terkenal sebagai metafisika. Kata meta berarti sesudah dan nama metafisika secara harafiah berarti “sesudah fisika”.

The Father of Philosophy (Bapak Filsafat) ialah Thales. Sebagian sarjana kemudian mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia ini. Thales memperkembangkan filsafat alam kosmologi. Air sebagai materi dasar kosmis. Ia juga merupakan ahli matematika Yunani yang pertama dan oleh penulis sekarang dinyatakan sebagai the father of deductive reasoning (bapak dari penalaran deduktif).
Berikutnya muncul Pyyhagoras. Pemikir dan tokoh matematik. Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki semata-mata oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia tidak mau disebut sebagai orang arif seperti halnya Thales, melainkan menganggap dirinya hanya seorang philosophos yang artinya pencinta kearifan. Istilah itu kemudian menjadi philosophia yang terjemahannya secara harafiah ialah cinta kearifan. Dengan demikian, sampai sekarang secara etimologis dan singkat-sederhana filsafat masih diartikan sebagai cinta kearifan (love of wisdom).
Pythagoras berpendapat bahwa matematika merupakan suatu sarana atau alat bagi pemahaman filsafati. Pendapat ini kemudian memperoleh pengukuhan dari seorang filsuf besar Yunani lainnya, yaitu Plato. Tokoh pemikir ini menegaskan bahwa filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth), sedang filsafat merupakan pencarian yang bersifat perekaan (atau spekulatif) terhadap tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato disebut filsafat spekulatif.
Menurut pendapat Plato, geometri sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci kearah pengetahuan dan kebenara filsafati serta bagi pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir (the nature of ultimate reality). Geometri merupakan suatu ilmu yang dengan akal murni membuktikan proposisi-proposisi abstrak mengenai hal-hal yang abstrak seperti garis lurus sempurna, lingkaran sempurna, atau segitiga sempurna. Begitu penting ilmu itu bagi filsafat sehingga konon pintu gerbang Akademi Plato tempat orang belajar filsafat tertulis kalimat “Janganlah orang masuk ke sini jika ia tidak mengetahui geometri”.

Seorang murid Plato paling cemerlang ialah Aristoteles. Selain seorang filsuf, Aristoteles juga seorang ilmuwan yang mempelajari antara lain biologi, psikologi, dan politik. Masih ada satu bidang pengetahuan yang dipelopori olehnya, yaitu pengetahuan penalaran yang dinamakannya Analytika dan Dialektika. Beda diantara keduanya ialah Analytika berpangkal pada premis yang benar, sedang Dialektika bertolak dari hipotesis atau pangkal pikir yang tidak pasti kebenarannya.
Dalam konsepsi Aristoteles, pengetahuan Analyktika tidak termasuk dalam filsafat. Pengetahuan itu dianggap sebagai suatu alat yang diperlukan untuk mempelajari episteme atau pengetahuan rasional.
Perkembangan filsafat dan ilmu ternyata sejak zaman Yunani Kuno sesungguhnya tidak dua, melainkan empat bidang pengetahuan, yaitu filsafat, ilmu,, matematika, dan logika. Masing-masing bidang pengetahuan itu memiliki ciri kekhususan tersendiri dan menmpuh arah pertumbuhan yang berbeda satu sama lain.

1. Filsafat

Filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagat raya yang selanjutnya berkembang kearah kosmologi. Filsafat ini kemudian menjurus pada filsafat spekulatif pada Plato dan metafisika pada Aristoteles.
Memasuki zaman Romawi Kuno, para pemikir mencari keselarasan antara manusia dengan alam semesta. Keselarasan itu dapat tercapai bilamana manusia hidup sesuai dengan alam dalam arti mengikuti petunjuk akal (sebagai asas tertinggi sifat manusiawi) dan mengikuti hukum alam dari Logos (sebagai Akal Alam Semesta). Filsuf Romawi Marcus Tullius Cicero secara singkat memberikan defenisi filsafat sebagai ars vitae atau “the art of life” (pengetahuan tentang hidup).
Dalam Abad Tengah filsafat dianggap sebagai the supreme art (pengetahuan yang tertinggi). Namun, kedudukan dan peranannya adalah sebagai pelayan dari teologi. Kebenaran yang diterima oleh kepercayaan melalui wahyu tidak dapat ditentang oleh kebenaran filsafati yang dicapai dengan akal manusia. Filsafat merupakan sarana untuk menetapkan kebenaran-kebenaran tentang Tuhan yang dapat dicapai oleh akal manusia itu.
Dalam abad-abad selanjutnya filsafat berkembang melalui dua jalur. Jalur pertama ialah filsafat alam (natural philosophy) yang mempelajari benda dan peristiwa alamiah. Pengetahuan kedua yang menyangkut tujuan dan kewajiban manusia seperti etika, politik, dan psikologi disebut filsafat moral (moral philosophy) selama abad XVII – XVIII. Sebutan itu kemudian diperluas menjadi filsafat mental dan moral (mental and moral philosophy).
Memasuki abad XX ini filsafat dalam garis besarnya dibedakan menjadi dua ragam, yakni filsafat kritis dan filsafat spekulatif. Filsafat kritis itu kemudian oleh sebagian filsuf disebut filsafat analitik (analytical philosophy). Filsafat analitik terutama memusatkan perhatiannya pada analisis secara cermat terhadap makna berbagai pengertian yang diperbincangkan dalam filsafat seperti misalnya substansi, eksistensi, moral, realitas, sebab, nilai, kebenaran, kebaikan, keindahan dan kemestian.
Filsafat spekulatif sesungguhnya merupakan sebutan lain dari metafisika. Menurut perumusan Alfred North Whitehead, filsafat spekulatif adalah usaha menyusun sebuah system ide-ide umum yang berpautan, logis, dan perlu yang dalam kerangka system itu setiap unsur dari pengalaman kita dapat ditafsirkan. Maksud pernyataan “setiap unsur dari pengalaman kita dapat ditafsirkan” ialah bahwa masing-masing unsur itu mempunyai ciri sebagai suatu peristiwa khusus dari system ide-ide umum atau filsafat yang disusun. System itu harus koheren, logis, serta terterap dan memadai, yakni tiada unsur pengalaman yang luput dari penafsirannya.

2. Ilmu

Pada zaman Yunani Kuno episteme atau pengetahuan rasional mencakup filsafat maupun ilmu. Thales sebagai seorang filsuf juga mempelajari astronomi dan topic-topik pengetahuan yang termasuk fisika. Fisika adalah pengetahuan teoretis yang mempelajari alam, disebut Filsafat Alam.
Pada zaman Renaissance sejak abad XIV sampai abad XVI. Pengertian Filsafat Alam memperoleh arti khusus sebagai penelaahan yang sistematis terhadap alam melalui pemakaian metode-metode yang diperkenalkan oleh para pembaharu dari zaman Renaissance dan awal abad XVII.
Jadi sejak abad XVII Filsafat Alam sesungguhnya bukanlah pengetahuan filsafat, melainkan pengetahuan yang kini dikenal sebagai Ilmu Alam. Perkembangan ilmu itu mencapai puncak kejayaan ditangan Newton. Dalam perkembangan selanjutnya pada abad XVIII, philosophia naturalis memisahkan diri dari filsafat dan para ahli menyebutnya kembali dengan nama Fisika. Cabang-cabang ilmu lainnya lalu memisahkan diri dari filsafat seperti halnya fisika.
Dalam zaman modern timbul kebutuhan untuk memisahkan secara nyata kelompok ilmu-ilmu modern dari filsafat karena perbadaan ciri-cirinya yang sangat menyolok. Filsafat kebanyakan masih bercorak sperkulatif, sedang ilmu-ilmu modern telah menerapkan metode-metode empiris, ekperimental, an induktif. Kini secara pasti semua cabang ilmu dinyatakan sebagai ilmu-ilmu empiris. Sifat empiris inilah yang membentuk ciri umum dari kelompok ilmu modern dan yang membedakannya dari filsafat.

3. Matematika

Matematika sejak semula menjadi pendorong bagi perkembangan filsafat. Seorang ilmuwan astronomi terkenal yang berbicara tentang kaitan matematika dengan filsafat ialah Galileo.
Sejak permulaan hingga dewasa ini filsafat dan matematika terus menerus saling mempengaruhi. Sejak zaman modern hingga abad XX ini filsafat dan matematika berkembang terus menerus malalui pemikiran tokoh-tokoh yang sekaligus merupakan seorang filsuf dan juga ahli matematika seperti misalnya Descartes, Gottfried Wilhelm von Leibniz, Auguste Comte, Henri Poincare, Whitehead dan Bertrand Russell.
Pada abad XVII matematik menjadi perintis dan bagian yang terpenting dari ilmu alam. Newton membongkar rahasia alam dengan mempergunakan matematika. Pada dewasa ini banyak ahli matematika dan ilmuwan alam menyatakan bahwa matematika adalah bahasa dari ilmu (the language of science).

4. Logika

Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang betul (correct reasoning). Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui. Pernyataan yang telah diketahui itu disebut pangkal piker (premise), sedang pernyataan baru yang diturunkan dinamakan kesimpulan (conclusion).
Logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional. Menurut Aristoteles logika (waktu itu masih disebut Analytika) merupakan suatu alat ilmu (instrument of science) diluar episteme yang justru diperlukan untuk mempelajari kumpulan pengetahuan rasional.
Pada dewasa ini logika telah menjadi bidang pengetahuan amat luas yang tidak lagi semata-mata bersifat filsafati, melainkan juga bercorak sangat tehnis dan ilmiah. Lebih-lebih logika modern telah tumbuh begitu pesat dan demikian baregam sehingga mendesak logika tradisional ke samping dan menjadi bagian kecil yang kurang berarti. Logika modern yang semula hanya mencakup logika perlambang (symbolic logic), kini meliputi antara lain logika kewajiban (deontic logic), logic ganda-nilai (multi0valued logic), logika intuisionik (intuitionist logic), dan berbagai logika tak baku (nonstandard logical systems).

SEJAK ZAMAN YUNANI KUNO

Filsafat
Ilmu Matematika Logika
Thales
Kosmologi Thales
Astronomi,Fisika Thales
Geometri Aristoteles
Analytika
Dialektika
Organon

Plato
Filsafat spekulatif Zaman Renaissance
Galileo
Bacon
Metode eksperimental Pythagoras Zaman Romawi Kuno
Logika

Aristoteles
Metafisika Zaman Modern Abad
XVII
Descartes
Newton Abad Tengah
Logika Tradisional

Zaman Romawi Kuno
Cicero
Pengetahuan tentang hidup Filsafat Alam Zaman Modern Abad
VII
Descartes
Newton
Leibniz Zaman Modern

Abad Tengah
Pengetahuan yang tertinggi Pelayan Teologi Abad XVIII
Fisika Abad XIX
Boole
De Morgan
Frege

Zaman Modern Abad XVII

Abad XVIII
Filsafat mental dan moral Abad XX
Berbagai ilmu baru
Abad XX
Berbagai cabang matematika

Abad XX
Filafat Analitik

FILSAFAT ILMU Abad XX
Logika Modern

https://www.facebook.com/profile.php?id=100001069460412

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik