IBU melahirkan kita sambil menangis kesakitan.
Masihkah Kita
menyakitkan-Nya? Masih mampukah kita tertawa melihat
penderitaan-Nya?
Mencaki maki-Nya? Melawan-Nya? Memukul-Nya?
Meninggalkan-Nya? IBU
tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita
waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor
kita.
SADARILAH
bahwa di Dunia ini ga da satu orang pun yang mau mati demi
IBU,
tetapi….. Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati
untuk
melahirkan kita….I LOVE MOM
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this link.]
Masihkah Kita
menyakitkan-Nya? Masih mampukah kita tertawa melihat
penderitaan-Nya?
Mencaki maki-Nya? Melawan-Nya? Memukul-Nya?
Meninggalkan-Nya? IBU
tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita
waktu masih kecil,
Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor
kita.
SADARILAH
bahwa di Dunia ini ga da satu orang pun yang mau mati demi
IBU,
tetapi….. Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati
untuk
melahirkan kita….I LOVE MOM
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this link.] |
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this link.] |
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this link.] |
[You must be registered and logged in to see this image.]
[You must be registered and logged in to see this link.]