Riset menunjukkan bahwa kelainan emosional dan mental yang disebut dengan istilah autisme itu lebih rentan menimpa anak laki-laki dibanding perempuan.
Riset itu dilanjut oleh kelompok peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) yang melaporkan penjelasan atas hasil riset sebelumnya pada jurnal kesehatan Molecular Psychiatry baru-baru ini.
Tim dari UCLA itu menemukan unsur genetis tertentu pada pola genetis penderita-penderita autis yaitu pada kromosom 17. Kromosom 17 adalah salah satu dari 23 pasang kromosom yang menyusun struktur DNA dan protein pada setiap sel manusia, yang mengandung sekitar 1.200 sampai 1.500 unsur genetis.
Para ahli memberi nama unsur genetis itu CACNA1G dan mengatakan pengamatan mereka atas 1.000 penderita autis menunjukkan bahwa unsur itu lebih banyak ditemui pada penderita laki-laki dibanding perempuan. Namun penelitian itu belum dapat menjelaskan mengapa unsur itu bisa lebih banyak ditemui pada penderita laki-laki dibanding perempuan.
Dr. Daniel Geschwind, Direktur Pusat Penelitian dan Penanganan Autisme Universitas California Los Angeles mengatakan unsur CAGNA1G sebenarnya ditemui secara umum pada sekitar 40 persen sampel DNA yang diamati, namun satu varian dari unsur itu ternyata dominan pada anak laki-laki.
Namun Geschwind mengingatkan bahwa unsur genetis pada kromosom 17 itu tidak dapat dianggap sebagai penyebab tunggal autisme karena masih banyak unsur genetis lain yang menjadi penyebab kelainan itu seperti yang ditemukan pada riset-riset sebelumnya.
( sumber: TEMPO Interaktif)
Riset itu dilanjut oleh kelompok peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) yang melaporkan penjelasan atas hasil riset sebelumnya pada jurnal kesehatan Molecular Psychiatry baru-baru ini.
Tim dari UCLA itu menemukan unsur genetis tertentu pada pola genetis penderita-penderita autis yaitu pada kromosom 17. Kromosom 17 adalah salah satu dari 23 pasang kromosom yang menyusun struktur DNA dan protein pada setiap sel manusia, yang mengandung sekitar 1.200 sampai 1.500 unsur genetis.
Para ahli memberi nama unsur genetis itu CACNA1G dan mengatakan pengamatan mereka atas 1.000 penderita autis menunjukkan bahwa unsur itu lebih banyak ditemui pada penderita laki-laki dibanding perempuan. Namun penelitian itu belum dapat menjelaskan mengapa unsur itu bisa lebih banyak ditemui pada penderita laki-laki dibanding perempuan.
Dr. Daniel Geschwind, Direktur Pusat Penelitian dan Penanganan Autisme Universitas California Los Angeles mengatakan unsur CAGNA1G sebenarnya ditemui secara umum pada sekitar 40 persen sampel DNA yang diamati, namun satu varian dari unsur itu ternyata dominan pada anak laki-laki.
Namun Geschwind mengingatkan bahwa unsur genetis pada kromosom 17 itu tidak dapat dianggap sebagai penyebab tunggal autisme karena masih banyak unsur genetis lain yang menjadi penyebab kelainan itu seperti yang ditemukan pada riset-riset sebelumnya.
( sumber: TEMPO Interaktif)